Rumah Sakit Universitas Airlangga, Surabaya, membuka unit layanan kesehatan tradisional komplementer terintegrasi, Senin (8/7/2019). Layanan baru ini melengkapi berbagai layanan konvensional yang sudah dihadirkan di rumah sakit pendidikan tersebut.
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS – Rumah Sakit Universitas Airlangga, Surabaya, membuka unit layanan kesehatan tradisional komplementer terintegrasi, Senin (8/7/2019). Layanan baru ini melengkapi berbagai layanan konvensional yang sudah dihadirkan di rumah sakit pendidikan tersebut.
“Baru RS Unair yang pertama kali mengintegrasikan layanan konvensional dan modern. Di negara lain pun sudah dilakukan pengintegrasian. Ini bisa menjadi contoh bagi rumah sakit pendidikan lain di Indonesia,” kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Bambang Wibowo, saat meresmikan unit layanan kesehatan tradisional komplementer terintegrasi RS Unair.
Selain layanan kesehatan tradisional, Bambang juga meresmikan layanan Airlangga Aesthetic Center serta Pusat Perancangan Digital Terintegrasi untuk Medis antara Rumah Sakit Unair – Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Ruang layanan kesehatan tradisional dan komplementer berada di lantai 1 RS Unair. Sejumlah layanan medis yang tersedia antara lain akupuntur, akupresure, herbal, pijat relaksasi, dan pijat refleksi.
Baru RS Unair yang pertama kali mengintegrasikan layanan konvensional dan modern. Di negara lain pun sudah dilakukan pengintegrasian. Ini bisa menjadi contoh bagi rumah sakit pendidikan lain di Indonesia
Bambang menuturkan, model pelayanan yang mengintegrasikan layanan konvensional dan tradisional bakal memberikan banyak manfaat bagi masyarakat luas. Sebab, masyarakat akan memiliki lebih banyak pilihan dalam melakukan pengobatan, antara layanan konvensional atau tradisional.
Tumbuhan herbal
Dia berharap layanan kesehatan tradisional terus dikembangkan karena Indonesia memiliki banyak tumbuhan herbal yang bisa digunakan untuk pengobatan tradisional. “Sumber daya layanan pengobatan tradisional di Indonesia sangat banyak. Dengan hadirnya integrasi layanan ini dan didukung banyaknya riset yang dilakukan oleh akademisi dan dokter, tentu akan semakian meningkatkan kualitas layanan,” ujar Bambang.
Sumber daya layanan pengobatan tradisional di Indonesia sangat banyak. Dengan hadirnya integrasi layanan ini dan didukung banyaknya riset yang dilakukan oleh akademisi dan dokter, tentu akan semakian meningkatkan kualitas layanan
Direktur RS Unair Nasronudin berkomitmen akan terus mengembangkan inovasi di bidang pengobatan tradisional. Pengembangan di rumah sakit pendidikan tersebut dilakukan berbasis riset karena Unair memiliki fakultas di bidang kesehatan dan sekolah vokasi.
Rektor Unair Mohammad Nasih mengatakan, terbuka kemungkinan Unair membuka program studi pengobatan tradisional. Hal ini untuk menunjang kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mengisi tenaga medis di bidang ini.