Pencarian Korban Longsor Tambang Samarinda Dibantu 4 Alat Berat
›
Pencarian Korban Longsor...
Iklan
Pencarian Korban Longsor Tambang Samarinda Dibantu 4 Alat Berat
Tim gabungan hingga Selasa (9/7/2019) masih mencari Norman Sihaloho, satu korban terakhir yang tertimbun longsor di area tambang di Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur. Pencarian cukup sulit karena korban dan satu unit ekskavator masih terpendam timbunan tanah setinggi delapan meter.
Oleh
SUCIPTO
·2 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS - Tim gabungan hingga Selasa (9/7/2019) masih mencari Norman Sihaloho, satu korban terakhir yang tertimbun longsor di area tambang di Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur. Pencarian dilakukan dengan bantuan empat alat berat yakni 3 unit ekskavator dan 1 unit buldoser serta 2 unit truk.
Sebelumnya, satu korban lainnya, Ricardo Samosir berhasil dievakuasi pada Senin (8/7) dan sudah dipulangkan ke kampung halaman di Medan, Sumatera Utara pada Selasa (9/7).
"Korban ditemukan kemarin, sebelum tim gabungan menyudahi pencarian sekitar pukul 17.30. Pihak keluarga tak mengizinkan untuk diautopsi, jadi langsung dibersihkan dan dikirimkan ke kampung halaman di Medan," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Irfan, Selasa.
Ia mengatakan, hingga hari kesembilan pencarian, pencarian korban kedua atas nama Norman Sihaloho belum membuahkan hasil. Tim gabungan berasal dari unsur polisi, TNI, BPBD, dan warga. "Pencarian terus dilakukan sampai korban kedua ditemukan. Kami beroperasi sejak pukul 08.00 Wita hingga 17.00 Wita," kata Irfan.
Longsor di sekitar galian tambang milik PT Multindo Tritama Abadi seluas 2 hektar ini terjadi pada Minggu (30/6). Saat dua pekerja sedang mengoperasikan ekskavator, terjadi pergerakan tebing curam. Kedua ekskavator dan pengemudinya tertimbun tanah hingga 15 meter.
Polisi juga melakukan penyelidikan apakah kejadian ini murni kecelakaan atau ada prosedur keselamatan yang tidak ditaati.
Sebelumnya, Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resor Kota Samarinda, Inspektur Dua Polisi Danovan, mengatakan, polisi masih menghimpun informasi penyebab kejadian tersebut. Selain membantu pencarian, polisi juga melakukan penyelidikan apakah kejadian ini murni kecelakaan atau ada prosedur keselamatan yang tidak ditaati.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kaltim Wahyu Widhi Heranata mengatakan, inspektur tambang sedang melakukan investigasi terkait segala administrasi kegiatan tambang perusahaan tersebut.