Pasar Terpadu yang Terbengkalai Difungsikan Awal 2020
›
Pasar Terpadu yang...
Iklan
Pasar Terpadu yang Terbengkalai Difungsikan Awal 2020
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengatakan, pasar terpadu yang dibangun di kompleks Pelabuhan Samudera Kutaraja akan difungsikan pada awal 2020. Saat ini bangunan pasar itu sengaja dibiarkan telantar karena kapasitas bangunannya tidak mampu menampung semua pedagang yang akan direlokasi.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengatakan, pasar terpadu yang dibangun di kompleks Pelabuhan Samudera Kutaraja akan difungsikan pada awal 2020. Saat ini bangunan pasar itu sengaja dibiarkan telantar karena kapasitas bangunannya tidak mampu menampung semua pedagang yang akan direlokasi.
”Sengaja tidak dirawat karena belum semua siap. Nanti saat akan digunakan, kerusakan sedikit-sedikit itu akan diperbaiki,” kata Aminullah, Selasa (9/7/2019), yang di temui di Banda Aceh.
Sebelumnya Kompas menurunkan laporan dua bangunan pasar terpadu yang dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 14,9 miliar terbengkalai. Bangunan pasar ini dibangun pada 2016 dan 2017. Beberapa bagian bangunan itu mulai rusak.
Sengaja tidak dirawat karena belum semua siap. Nanti saat akan digunakan, kerusakan sedikit-sedikit itu akan diperbaiki.
Bangunan itu dipersiapkan sebagai pasar terpadu menggantikan Pasar Penayong. Sekitar 1.000 pedagang di Pasar Penayong akan direlokasi ke pasar baru. Namun, kata Aminullah, pemerintah menunda menggunakan dua bangunan itu karena tidak mampu menampung semua pedagang yang bakal dipindah. ”Jika dipindahkan sebagian, terjadi protes dari pedagang. Mereka ingin dipindahkan sekalian,” kata Aminullah.
Aminullah menuturkan, bangunan pasar terpadu yang dibiayai oleh APBN itu belum sepenuhnya rampung, seperti lantai belum dipasangi keramik, instalasi listrik dan jaringan air juga belum dipasang. Dia mengatakan, pemerintah kota akan mengerjakan kebutuhan yang belum siap.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kota Banda Aceh Nasri mengatakan, dalam rancangan pasar terpadu dibangun secara bertahap dan terdiri dari lima bangunan. Saat ini dua bangunan lagi untuk pasar sayur dan unggas dalam proses tender. Pagu anggaran untuk dua bangunan itu sebesar Rp 5,6 miliar.
Direlokasi
Nasri mengatakan, jika semua bangunan rampung semua, pedagang di Pasar Penayong akan direlokasi ke pasar terpadu. Selain itu, pedagang ikan eceran di dalam kompleks pelabuhan juga akan di tempatkan di pasar itu.
Pasar Penayong tidak representatif lagi karena letaknya di tengah kota. Kami minta dukungan maksimal dari pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan pasar terpadu sesuai rancangan.
Nasri mengatakan, pemilihan kawasan pelabuhan agar pada masa mendatang pasar terkonsentrasi di satu tempat. Selama ini ikan yang dihasilkan oleh nelayan di pelabuhan diangkut ke Pasar Penayong.
”Pasar Penayong tidak representatif lagi karena letaknya di tengah kota. Kami minta dukungan maksimal dari pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan pasar terpadu sesuai rancangan,” ujar Nasri.
Dalam cetak biru Kota Banda Aceh, kawasan Penayong dijadikan sebagai kota tua atau heritage. Kawasan ini akan direnovasi menjadi tempat wisata sungai dan kuliner.
Sekretaris Forum Pedagang Kota Banda Aceh Dedi mengatakan, pedagang mendukung upaya pemerintah membuat kawasan pasar terpadu. Namun, kata Dedi, pedagang tetap pada kesepakatan dengan pemerintah, yaitu tidak mau pindah jika semua pedagang tidak tertampung.