Australia Siapkan Referendum untuk Mengakui Aborigin dalam Konstitusi
›
Australia Siapkan Referendum...
Iklan
Australia Siapkan Referendum untuk Mengakui Aborigin dalam Konstitusi
Oleh
Harry Bhaskara, dari Brisbane, Australia
·2 menit baca
BRISBANE, KOMPAS -- Berbeda dengan pemerintahan Malcolm Turnbull, pemerintahan Australia saat ini tampak lebih terbuka pada aspirasi orang Aborigin, suku bangsa asli Australia. "Pemerintahan Morrison mempunyai komitmen untuk mengadakan perubahan konstitusi yang dikehendaki orang Aborigin,” tutur Menteri Untuk Urusan Aborigin Ken Wyatt, Rabu (10/7/2019), merujuk Perdana Menteri Scott Morrison, seperti dikutip ABC.
Berbicara di National Press Club, Wyatt mengatakan bahwa pemerintah bertekad mengadakan referendum atau pemungutan suara secara umum, tiga tahun yang akan datang atau pada tahun 2022, untuk merespons usulan pengakuan orang Aborigin di dalam konstitusi. Menurut Wyatt, ia akan mengedepankan “opsi konsensus” dalam masa bakti parlemen sekarang.
Ratusan orang Aborigin dan penduduk Kepulauan Torres Strait bertemu di Uluru, sebuah kota kecil di bagian selatan Northern Territory, pada 2017 untuk memasukkan klausul tentang badan penasihat ke dalam konstitusi Australia. Badan penasihat akan berfungsi memberikan masukan mengenai isu-isu yang menyangkut kepentingan mereka.
Mereka menelorkan "Pernyataan Uluru" yang mendorong pembentukan badan Aborigin permanen untuk memberi masukan pada parlemen. Ketika itu, Perdana Menteri Malcolm Turnbull menolak isu itu mentah-mentah, seraya mengatakan bahwa usulan itu akan membuat parlemen memiliki majelis ketiga (third chamber).
Morrison tampaknya lebih terbuka akan ide itu, dan berjanji untuk membicarakannya dengan pihak oposisi, Partai Buruh. Wyatt mengatakan, pemerintah telah mengalokasikan 7 juta dollar Australia (sekitar Rp 68,3 miliar) untuk menggarap desain hukum bagi manusia pertama Australia.
“Suksesnya referendum Aborigin pada 1967 merupakan hasil advokasi yang tak kenal lelah dan luar biasa di seluruh Australia,” tutur Wyatt, seperti dikutip ABC, merujuk referendum bersejarah untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan orang Aborigin. "Kalau kita mau melihat konsensus seperti itu lagi, kita perlu bekerja dengan teliti dan tidak terburu-buru untuk mencapai hasil yang baik.”
Wyatt berjanji akan bekerja sama dengan Menteri Bayangan Urusan
Aborigin, Linda Burney. Pemungutan suara umum tersebut memerlukan dukungan dari sebagian besar rakyat Australia pada minimal empat dari enam negara bagian.