Barang Bawaan yang Tidak Sesuai Ketentuan Dimusnahkan
›
Barang Bawaan yang Tidak...
Iklan
Barang Bawaan yang Tidak Sesuai Ketentuan Dimusnahkan
Seluruh barang bawaan jemaah haji yang tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, tidak akan dikembalikan kepada pemiliknya. Barang tersebut akan disita untuk dimusnahkan. Tujuannya memberikan efek jera bagi jamaah haji dan pelajaran berharga bagi masyarakat lainnya agar pelanggaran serupa tidak terjadi dikemudian hari.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO,KOMPAS-Seluruh barang bawaan jemaah haji yang tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, tidak akan dikembalikan kepada pemiliknya. Barang tersebut akan disita untuk dimusnahkan.
Tujuannya memberikan efek jera bagi jamaah haji dan pelajaran berharga bagi masyarakat lainnya agar pelanggaran serupa tidak terjadi dikemudian hari.
Menurut Pelaksana tugas Kepala Kantor Wilayah Jawa Timur Kementerian Agama Mochammad Amin Mahfud, hampir setiap musim haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menemukan jemaah yang membawa barang bawaan tidak sesuai dengan ketentuan. Bisa karena jenis barangnya yang dilarang atau jumlahnya yang melebihi batas maksimal.
“Masalah barang bawaan jemaah haji ini terulang setiap tahun padahal Kemenag sudah menyosialisasikan kepada jemaah pada saat melakukan bimbingan haji di daerah masing-masing,” ujar Amin, Jumat (12/7/2019) di kantornya.
Selama musim haji 2019, PPIH Embarkasi Surabaya menyita banyak barang bawaan jemaah haji. Ada ratusan rokok dari berbagai merek, obat-obatan, bahkan jamu tradisional. Barang-barang itu disita dari koper jemaah haji kloter 6 dan kloter 7 yang berasal dari Kabupaten Sumenep, Madura.
Dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap jemaah kloter 6, petugas menyita 449 bungkus rokok dan 518 kemasan obat serta jamu. Sedangkan dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap jemaah kloter 7, petugas menyita 467 bungkus rokok dan 8.000 kemasan jamu. Obat-obatan yang disita itu ada obat kuat dan pelangsing.
Tak hanya itu, PPIH Embarkasi Surabaya menyita ratusan unit radio komunikasi atau Handy Talkie (HT) dari jemaah kloter 12 dan 13 asal Kabupaten Probolinggo. Rencananya alat itu akan dipakai berkomunikasi selama di Tanah Suci. Namun sesuai dengan ketentuan dari Pemerintah Arab Saudi, penggunaan HT dilarang karena mengganggu frekuensi mereka.
Pada penyelenggaraan haji tahun-tahun sebelumnya, petugas menyita barang bawaan jemaah yang tidak sesuai ketentuan. Namun barang-barang sitaan itu tidak dimusnahkan melainkan disimpan dan bisa diambil lagi oleh para jemaah setelah mereka kembali dari ibadah haji.
Diduga karena barang bisa diambil lagi dan tidak ada sanksi, jemaah menjadi berspekulasi. Tidak ada efek jera dan masyarakat tidak menjadikannya sebagai pelajaran berharga. Sebagai gambaran, pada musim haji tahun lalu, PPIH Embarkasi Surabaya menyita HT milik rombongan jemaah haji asal Sidoarjo.
Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya Jamal mengatakan, untuk rokok sebenarnya diperbolehkan namun maksimal dua slop atau 200 batang. Sedangkan obat-obatan yang diperbolehkan adalah obat pribadi itupun yang sesuai kebutuhan dan direkomendasikan oleh dokter.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Surabaya Budi Hidayat mengatakan, ada izin untuk membawa obat-obatan. Itupun sesuai dengan kebutuhan jemaah. Jumlah yang dibawa harus dikalkulasi terlebih dahulu antara kebutuhan konsumsi obat dan lama tinggal jemaah selama menunaikan ibadah.
Berdasarkan data Kementerian Agama, jemaah haji Embarkasi Surabaya berjumlah 38.150 orang. Mereka berasal dari Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur. Pemberangkatan 85 kloter jemaah haji itu terbagi dalam dua gelombang, yakni kloter 1-40 mendarat di Madinah dan kloter 40-85 mendarat di Jeddah.
Jemaah Embarkasi Surabaya menjadi rombongan jemaah haji Indonesia pertama yang berangkat untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini. Rombongan kloter pertama itu beranggotakan 445 jemaah dan lima pendamping.
Mereka terbang menggunakan pesawat jenis Boeing 747-700 dengan nomor penerbangan SV 5003 milik maskapai Saudi Arabia Airlines, dari apron 11 Bandar Udara Juanda, Sabtu (6/7), pukul 03.15.