Perampokan yang dilakukan dua warga negara Malaysia di Toko Emas Permata, Balaraja, Kabupaten Tangerang, merupakan yang pertama kali terjadi di Indonesia. Dua pelaku sengaja terbang ke Indonesia untuk menggasak toko perhiasan.
Oleh
PINGKAN ELITA DUNDU
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Perampokan yang dilakukan dua warga negara Malaysia di Toko Emas Permata, Balaraja, Kabupaten Tangerang, merupakan yang pertama kali terjadi di Indonesia. Dua pelaku sengaja terbang ke Indonesia untuk menggasak toko perhiasan.
”Aksi perampokan toko emas dan SPBU dengan tersangka dari luar negeri merupakan modus baru dan baru pertama kali terjadi di Indonesia,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Tangerang Komisaris Besar Sabilul Alif dalam keterangan pers di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Kamis (11/7/2019).
Menurut Sabilul, kalau aksi kriminal lain, seperti narkoba, kejahatan siber, dan pemalsuan uang, dengan tersangka orang asing atau warga negara lain sudah sering terjadi.
Perampokan Toko Emas Permata terjadi 15 Juni 2019. Sehari sebelumnya, 14 Juni, keduanya merampok uang di SPBU di Balaraja, Kabupaten Tangerang. Tersangka berinisial MNF (26) dan MNI (24) itu merampok untuk menambah uang bekal bekerja di Jepang.
Dari data keimigrasian, kedua pelaku termonitor memasuki Indonesia tanggal 13 Juni 2019. Mereka bertolak dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Selanjutnya, keduanya terbang kembali ke Malaysia pada 15 Juni 2019 sekitar pukul 18.30.
Rekaman CCTV
Dalam kasus perampokan di toko emas dan SPBU Balaraja, Polresta Tangerang mengamankan sejumlah barang bukti berupa rekaman CCTV, korek api berbentuk senjata jenis revolver, korek api berbentuk senjata jenis baretta, mobil Avanza warna putih tahun 2017 bernomor polisi B 2069 UFC, 6 baki emas, serta 34 dudukan gelang.
”Kami belum mendapatkan barang bukti emas yang diambil para tersangka. Mereka belum mengaku di mana menyimpan emas hasil perampokan ini. Kami masih menyelidikinya,” kata Sabilul.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Tangerang Ajun Komisaris Gogo Galesung mengatakan, peristiwa perampokan di Toko Emas Permata, Desa Talagasari, Kecamatan Balaraja, terjadi pada Sabtu (15/6/2019) sekitar pukul 09.19. Saat peristiwa terjadi, toko sedang melayani pelanggan. Kemudian datang dua pria dengan mengendarai mobil Avanza. Mereka merampok mengenakan masker, memakai topi, dan menenteng samurai.
Salah satu pelaku juga diketahui membawa senjata laras pendek. Para pelaku langsung melompat ke etalase toko emas dan dengan cepat mengambil tujuh nampan emas. Setelah itu, para tersangka langsung melarikan diri.
Mobil pelaku sempat dilempari batu oleh warga sekitar dan saksi sehingga menyebabkan kaca belakang mobil pecah. Kejadian perampokan itu terekam CCTV toko dan sempat viral di media sosial.
Rampok SPBU
Dengan menggunakan mobil yang dirental sejak Kamis (13/6/2019) hingga Sabtu (15/6/2019), para tersangka berlagak akan mengisi bahan bakar. Akan tetapi, karena suasana SPBU sedang sepi, salah seorang tersangka langsung keluar dari mobil dan kemudian menghampiri Ferri Abdullah, karyawan SPBU.
Salah satu tersangka lalu menodongkan benda berbentuk senjata api, kemudian mengambil paksa tas pinggang yang dikenakan korban. Tas itu berisi uang Rp 4,6 juta. Setelah itu, para tersangka melarikan diri dengan mobil ke arah Tol Merak.
Di Kota Serang, para tersangka mengganti pelat kendaraan dengan pelat nomor palsu, yakni T 1721. Para pelaku teridentifikasi sempat menginap di salah satu hotel di Serang, Banten.
Sabtu sekitar pukul 01.20, salah satu tersangka melakukan isi ulang E-Toll di salah satu minimarket di Kota Serang. Pada pagi harinya, mereka merampok Toko Emas Permata.
”Saat merampok SPBU, mereka sempat berkeliling di wilayah Balaraja, termasuk melihat kondisi Toko Emas Permata yang akan menjadi sasaran perampokan selanjutnya,” kata Gogo.
Mereka memilih Balaraja karena lokasinya sepi serta dekat dengan Pintu Tol Balaraja Timur dan Balaraja Barat.