Uang Kripto Senilai Rp 448 Miliar Raib dalam Semalam
›
Uang Kripto Senilai Rp 448...
Iklan
Uang Kripto Senilai Rp 448 Miliar Raib dalam Semalam
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·2 menit baca
TOKYO, JUMAT — Sebuah tempat penukaran mata uang kripto di Jepang telah melaporkan adanya peretasan yang menyebabkan hilangnya 3,5 miliar yen Jepang atau setara dengan 32 juta dollar AS (sekitar Rp 448 miliar) uang virtual dalam semalam.
Peristiwa tersebut merupakan kasus terbaru peretasan mata uang kripto di Jepang. Sebelumnya kasus serupa pernah terjadi tahun 2018 dan 2014.
Tempat penukaran mata uang dimaksud adalah Remixpoint yang berbasis di Tokyo. Remixpoint juga menjalankan bisnis travel, mobil bekas, dan energi, termasuk mata uang kripto melalui anak perusahaannya, BITPoint. Remixpoint meminta maaf, Jumat (12/7/2019).
Menurut mereka, mata uang kripto yang hilang dari manajemennya terjadi sejak Kamis (11/7/2019). Peretasan diketahui setelah terjadi gangguan dalam sistem transfer dana, Kamis malam. Sejak itu semua transaksi telah dihentikan.
Penyebab hilangnya mata uang kripto, termasuk bitcoin, ethereum, ripple, dan jenis mata uang kripto lainnya, sedang dalam investigasi. Begitu diketahui, hasilnya akan segera diumumkan.
Remixpoint menyebutkan, mata uang kripto yang hilang berada di dalam ”dompet panas” yang terkoneksi dengan internet. Uang yang ada di ”dompet dingin” mendapat pengamanan lebih ketat aman dan luring.
Sekitar dua pertiga (sebesar 2,5 miliar yen Jepang) mata uang kripto yang hilang adalah milik konsumen, sementara sisanya milik Remixpoint. Remixpoint menyebutkan akan memberikan kompensasi terhadap kehilangan ini.
Jepang relatif terbuka terhadap mata uang kripto yang menggunakan teknologi rantai blok (blockchain) meski ada kasus sejumlah pencurian. Jepang telah membuat sistem lisensi untuk mengawasi penggunaan mata uang kripto. Bitcoin telah menjadi alat pembayaran yang sah di Jepang sejak April 2017.
Kehilangan mata uang kripto di Jepang yang dialami Remixpoint tersebut merupakan kasus terbaru. Sebelumnya, tahun 2018, lembaga yang menaungi mata uang kripto, coincheck, menunda penyimpanan dan penarikan mata uang virtual setelah diretas. Peretasan itu mengakibatkan kerugian senilai lebih kurang setengah miliar dolar AS saat itu.
Sebelum itu, kejadian serupa pun pernah menimpa MtGox pada tahun 2014. MtGox yang saat itu menangani hampir 80 persen transaksi bitcoin global terpaksa ditutup setelah 850.000 bitcoin, senilai setengah miliar dollar saat itu, hilang dari lemari besi virtualnya.
Kasus-kasus peretasan itu mendorong pengawasan yang lebih ketat oleh Badan Layanan Keuangan Jepang. Akan tetapi, para pengamat berpendapat bahwa celah keamanan tetap ada. (AP/AFP)