SLEMAN, KOMPAS — PSS Sleman menundukkan Persebaya Surabaya dalam laga lanjutan Shopee Liga 1, dengan skor akhir 2-1, di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (13/7/2019). Tingginya motivasi pemain membuat tim berjuluk “Elang Jawa” bangkit setelah tertinggal lebih dahulu pada laga itu.
“Mereka (pemain PSS Sleman) dari Liga 2. Mereka ingin menunjukkan kualitasnya bahwa sekarang tampil di Liga 1. Itu yang membuat para pemain termotivasi,” kata Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantoro seusai laga tersebut.
Laga berjalan sangat menarik. Kedua tim bermain terbuka. Jual beli serangan antara “Elang Jawa” dan “Bajul Ijo” menjadi pemandangan yang lazim pada laga tersebut. Semua pemain pun tampak begitu sibuk di lapangan.
Persebaya terlihat lebih aktif menekan pada babak pertama. Mereka tidak membiarkan pemain PSS Sleman memainkan bola terlalu lama. Semua pemain menempel ketat setiap kali lawan sedang menguasai bola.
Pola permainan itu membuahkan gol bagi Persebaya pada menit ke-27 dari kaki Damian Lizio. Ia memanfaatkan bola muntah dari sepakan Irfan Djaya, penyerang Persebaya, yang membentur tiang gawang. Lizio yang berdiri bebas di tengah kemelut itu pun meluncurkan tendangan derasnya ke gawang PSS Sleman, yang dijaga oleh Try Hamdani Goentara.
Meski unggul lebih dahulu, Persebaya tidak mengendurkan serangan. Mereka mengajak PSS Sleman untuk terus bermain dalam tempo tinggi. PSS Sleman pun meladeninya. “Elang Jawa” juga tak membiarkan pemain lawan bisa memainkan bola dari kaki ke kaki secara leluasa.
Kegigihan tersebut berbuah gol dari kaki Yevhen Bokhashvili, penyerang PSS Sleman, pada menit ke-39. Umpan terobosan Brian Ferreira, gelandang PSS Sleman, memperdaya jajaran pemain belakang Persebaya Surabaya. Yevhen yang berdiri bebas melesakkan bola dengan begitu nyaman ke jala lawan. Skor imbang 1-1 bertahan hingga babak pertama berakhir.
Begitu babak kedua dimulai, giliran PSS Sleman yang mengambil inisiatif penyerangan. PSS Sleman berusaha menunjukkan militansinya di hadapan para pendukungnya. Sesekali mereka juga menunggu dan memanfaatkan serangan balik.
Gol kedua pun lahir bagi PSS Sleman, pada menit ke-56. Haris Tuharea melesakkan gol ke gawang Persebaya setelah menerima umpan matang dari Zahrul Mila. Haris juga terlihat begitu mudah mencetak gol itu karena tak mendapatkan kawalan dari pemain Persebaya.
Keunggulan itu membuat PSS Sleman makin tampil percaya diri. Organisasi permainan mereka cukup rapi. Kondisi berbeda terjadi pada Persebaya. “Bajul Ijo” justru tampak kebingungan mengatur serangan. Kombinasi serangan mereka juga mudah dipatahkan para pemain PSS Sleman. Keunggulan kualitas pada pemain sayap, yang diisi pemain seperti Irfan Djaya dan Osvaldo Haay juga tak bisa dimanfaatkan dengan baik.
Pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman menyatakan, para pemainnya sudah berusaha keras dalam laga tersebut. Ia mengakui, ada kelemahan pada bagian pertahanan yang harus ditingkatkan lagi. Kepadatan jadwal pertandingan juga cukup mempengaruhi performa anak asuhnya yang tampil tak cukup baik itu. Hampir setiap tiga hari sekali tim itu harus berlaga.
“Itu lemahnya dari penjagaan lini belakang. Itu jadi perhatian kami dalam latihan. Ada bola-bola cut back juga yang sulit diantisipasi. Hal itu akan terus kami perbaiki,” kata Djadjang.
Kemenangan dari Persebaya membuat PSS Sleman menduduki peringkat ke-5 klasemen sementara dengan raihan 12 poin. Sementara itu, Persebaya berada di peringkat ke-4 dengan 12 poin.