Asap akibat kebakaran lahan yang melanda Taman Nasional Baluran, Jawa Timur, mengganggu pengendara yang melintasi jalur pantai utara.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
SITUBONDO, KOMPAS — Asap akibat kebakaran lahan yang melanda Taman Nasional Baluran, Jawa Timur, mengganggu pengendara yang melintasi jalur pantai utara. Asap menyebabkan pengendara sepeda motor mengalami mata perih dan sesak napas. Jarak pandang juga berkurang.
Kebakaran masih terjadi hingga Sabtu (13/7/2019) pukul 16.30, menghanguskan semak belukar kering di lantai hutan jati Taman Nasional (TN) Baluran di Kabupaten Situbondo. Api bahkan merembet hingga bahu jalan nasional yang bersisian dengan kawasan tersebut.
Berdasarkan pantauan, sedikitnya ada empat titik api yang terlihat dari sepanjang jalan di jalur pantai utara. Jumlah itu belum termasuk lahan bekas terbakar yang sudah padam.
Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo Puriyono membenarkan adanya peristiwa tersebut. ”Lokasi kebakaran pertama terjadi di Blok Licin dan Blok TPM 9 atau di utara Pos Pantau T12 Pusat Latihan Tempur Karang Tekok. Api pertama kali terlihat pada pukul 12.00,” ujarnya, Sabtu.
Petugas Perhutani dan petugas TN Baluran dibantu oleh anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Situbondo dan masyarakat peduli api berusaha memadamkan api menggunakan peralatan seadanya. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi agar kebakaran tidak merembet atau meluas ke area lain.
Namun, besarnya angin dan banyaknya semak belukar dan ranting kering membuat api cepat merembet. Akibatnya, asap dan sisa semak belukar yang terbakar tak sedikit yang tertiup ke jalan raya dan mengganggu pengendara.
Sejumlah pengendara yang melintas mengalami mata perih. Selain itu, asap juga membuat jarak pandang berkurang.
”Wah, bahaya ini asapnya. Mata saya perih sampai ingin nangis rasanya. Mau ngebut, takut menabrak yang di depan. Mau pelan, justru batuk-batuk kena asap,” ujar Dwi, pengendara yang melintas dari Probolinggo ke Banyuwangi.