Kalau sekadar menonton sekilas pada bagian pembukaan, orang pasti tak menyangka acara televisi anyar produksi kerja sama Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia dan Kompas TV kali ini, ”Semarak Satria”, adalah bukan acara hiburan biasa.
Pada episode perdana dan dipastikan juga ada di episode-episode berikutnya, penggarapan format acara, pembawa acara, dan pilihan-pilihan artis yang akan ditampilkan bisa disebut milenial. Padahal, suasana dalam studio terbilang kontras lantaran ada banyak perwira, bintara, dan tamtama berseragam lengkap hadir menonton.
Setelah lama hadir dan tayang dalam format konvensional dengan nama acara berbeda di stasiun televisi milik pemerintah, tayangan hiburan sekaligus bentuk pengenalan dan pengakraban institusi TNI dengan masyarakat ini memang sengaja diubah menjadi lebih bernuansa kekinian.
Tak heran jika di segmen pertama tayang perdana ada artis jebolan ajang pencarian bakat terkenal, Ghea Indrawari, yang menyanyikan lagu bertema kerinduan dengan gaya dan warna suaranya yang khas manja. Saat bernyanyi, Ghea juga ditemani properti panggung yang berkesan imut, sofa minimalis warna hijau muda, dan boneka beruang oranye.
Tak kalah menyegarkan, dua host kocak, vokalis grup musik Ecoutez, Andrea Lee, dan komika Ardit Erwandha, finalis ajang Stand Up Comedy 6 di Kompas TV. Keduanya mewawancarai para tamu yang sekaligus juga menjadi sesama tuan rumah di episode perdana ini, Panglima Komando Daerah Militer I Bukit Barisan Mayor Jenderal TNI Mohamad Sabrar Fadhilah dan Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat Mayor Jenderal TNI Rudi Yulianto.
Dua institusi TNI AD itu menjadi tuan rumah bersama lantaran juga bertepatan dengan peringatan ulang tahun mereka masing-masing, hari jadi ke-69 untuk Kodam I Bukit Barisan pada 20 Juni 2019 dan ke-73 Puspomad pada 22 Juni.
Peremajaan
”Acara ini memang semacam program peremajaan dengan target utama kaum milenial. Supaya kaum milenial bisa lebih melek dan kenal TNI, yang ujung-ujungnya siapa tahu ada yang mau bergabung ke TNI. Makanya host kami juga dari komika. Kemasannya juga berubah-ubah per episode, disesuaikan tuan rumahnya,” ujar News Entertainment Manager Kompas TV Reestia Dela.
Secara garis besar, Semarak Satria, menurut Dela, terdiri atas dua sisi, hiburan dan inspiratif. Konsep acara diambil dari dalam institusi TNI sendiri untuk kemudian mereka kemas menjadi hiburan yang menarik, terutama untuk kaum milenial tadi.
Pada sisi hiburan di episode pertama kali ini, Semarak Satria menampilkan tiga ibu anggota Persatuan Istri Tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana, salah satunya istri Pangdam I Bukit Barisan yang juga menjabat Ketua Persit KCK PD I/BB, Trisasanti MS Fadhilah. Secara mengagumkan, ia memainkan alat musik saksofon mengiringi lagu ”Anganku Anganmu”.
Lagu yang sebelumnya populer dibawakan duo jelita Raisa dan Isyana Sarasvati dibawakan dengan sangat lancar dan apik.
Sementara pada sisi prestasi, episode pertama mengangkat dua prajurit TNI berprestasi. Satu di bidang olahraga sepak bola, Sersan Satu TNI Dimas Drajat, dan Komandan Resor Militer (Danrem) 032/Wirabraja, Padang, Brigadir Jenderal TNI Arif Kunto Wibowo, yang sukses mengembangkan dekomposer penyubur lahan, terutama lahan gambut, Dekomposer Cair Bios 44.
”Selain bisa mencegah kebakaran lantaran dia (Bios 44) mengikat unsur oksigen, kemampuannya menyuburkan lahan juga membuat warga sekitar tidak lagi merasa perlu membakar lahan gambut,” ujar Arif.
Selain untuk lahan gambut, dekomposer pupuk cair ini juga diujicobakan ke lahan bekas tambang, sawah, perkebunan, dan sektor perikanan. Dekomposer Bios 44 ini pada intinya, menurut Arif, adalah bioorganisme, bakteri baik, yang jika digunakan di air juga bermanfaat meningkatkan kadar keasaman atau basa (pH).
Menurut Arif, seorang prajurit TNI juga harus mampu mengidentifikasi sekaligus mencari solusi atas persoalan yang terjadi di kawasan tempat tugasnya.
Selain format talkshow atau bincang-bincang santai, para penonton juga dihibur artis-artis kekinian. Selain Ghea Indrawari, ada juga penyanyi lagu balada Wahyu Selow.
Menurut rencana, Semarak Satria ini ditayangkan 12 episode sepanjang Juli hingga Desember 2019. Kepala Bidang Penerangan Pasukan (Kabid Penpas) Puspen Mabes TNI Kolonel (Inf) Iman Subagdja menyebut, Semarak Satria menjadi salah satu cara pihaknya memublikasikan kegiatan dan prestasi yang dimiliki TNI.
”Dengan begitu, masyarakat bisa mengenal dan melihat kami di semua segi kehidupan berbangsa dan bernegara. Nantinya tidak hanya profil prajurit berprestasi, tetapi juga satuan-satuan dan pasukan akan diperkenalkan dan ditampilkan,” ujar Iman.