Embarkasi haji Balikpapan melayani pemberangkatan 6.737 anggota jemaah haji dari empat provinsi mulai 19 Juli 2019. Pemberangkatannya dilakukan dalam 15 kloter.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Embarkasi haji Balikpapan melayani pemberangkatan 6.737 anggota jemaah haji dari empat provinsi mulai 19 Juli 2019. Pemberangkatannya dilakukan dalam 15 kloter.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Balikpapan Hakimin, Senin (15/7/2019), mengatakan, jumlah itu mengalami kenaikan karena tambahan kuota 10.000 orang se-Indonesia. Pada tahun 2018, jemaah haji yang diberangkatkan dari embarkasi itu berjumlah 5.973 orang.
Jemaah yang akan diberangkatkan dari Embarkasi Balikpapan berasal dari Provinsi Kalimatan Timur 2.847 orang, Kalimantan Utara (776 orang), Sulawesi Tengah (2.232 orang), dan Sulawesi Utara (882 orang). Pemberangkatan akan dilakukan bertahap mulai 18 Juli hingga 5 Agustus. Jemaah haji akan didampingi 75 petugas.
”Semua akan diberangkatkan dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan. Di luar jadwal pemberangkatan dan pemulangan, setiap kota dan kabupaten memiliki jadwal pelepasan dari wali kota atau bupati masing-masing. Pelepasan di Balikpapan akan dilakukan Selasa (16/7/2019),” tutur Hakimin.
Sementara itu, kuota jemaah haji di Balikpapan berjumlah 564 orang. Biaya penyelenggaraan ibadah haji tahun ini di Embarkasi Balikpapan sama dengan tahun sebelumnya, yakni Rp 38.525.445 per orang. Antrean haji di Balikpapan hingga 10 Juli sebanyak 13.323 orang. Jumlah tersebut merupakan antrean hingga tahun 2044.
Sebelum diberangkatkan, jemaah haji sudah menjalani berbagai pembekalan, termasuk manasik haji yang sudah dilaksanakan pada 10-25 Juni. Selain dibekali pengetahuan tata cara ibadah haji, mereka juga diimbau tidak membawa barang yang dilarang saat menaiki pesawat.
”Nanti akan dicek lima jam sebelum keberangkatan di bandara. Semua dikumpulkan dalam satu ruangan dan pengecekan dilakukan pada semua barang bawaan. Benda tajam, korek, dan parfum beralkohol tidak diperkenankan dibawa karena membahayakan penerbangan,” kata Hakimin.
Jemaah haji tertua yang akan berangkat dari Balikpapan adalah Dahlan Beddu (85), warga Balikpapan Barat. Sementara jemaah haji termuda adalah Ade Mayasaru (28), juga warga Balikpapan Barat.
Setelah dilakukan berbagai pengecekan, seorang jemaah haji dari Balikpapan menyatakan mengundurkan diri karena harus melakukan cuci darah rutin. Hakimin menyebutkan, kondisi kesehatan yang bersangkutan tidak memungkinkan jika harus bepergian jauh dalam waktu lama.
Avtur disiapkan
Pertamina Marketing Operation Region VI Kalimantan memastikan pasokan avtur untuk penerbangan haji di Kalimantan terpenuhi. Selain di Balikpapan, penerbangan haji di Kalimantan juga dilakukan di Bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Region Manager Communication & CSR Pertamina Kalimantan Heppy Wulansari mengatakan, pihaknya memasok avtur untuk penerbangan haji hingga 1.915 kiloliter (kl). Jumlah ini meningkat 10 persen dibandingkan saat penerbangan haji tahun 2018.
”Pada fase keberangkatan 18 Juli-5 Agustus, konsumsi avtur diprediksi hingga 487 kl. Sementara untuk kepulangan dari 30 Agustus hingga 15 September diprediksi konsumsi avtur sebanyak 1.430 kl,” ujar Heppy.