Amien Rais Sebut Posisi Politik Gerindra Dibahas Besok Malam
›
Amien Rais Sebut Posisi...
Iklan
Amien Rais Sebut Posisi Politik Gerindra Dibahas Besok Malam
Usai pertemuan Amien Rais dan Prabowo Subianto, Selasa (16/7/2019) sore, Amien menyebut Prabowo akan membahas posisi politik Gerindra pascapemilu, besok malam. Amien berpandangan akan lebih baik jika di pemerintahan Jokowi-Ma\'ruf Amin kelak, tetap ada kekuatan oposisi yang tangguh di parlemen.
Oleh
ADITYA DIVERANTA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pertemuan Presiden terpilih Joko Widodo dengan kompetitornya di Pemilu Presiden 2019, Prabowo Subianto, akhir pekan lalu, sama sekali tidak membahas bagi-bagi kekuasaan pascapemilu. Sementara mengenai posisi politik Gerindra pascapemilu, akan dibahas Prabowo bersama jajaran Dewan Pembina Gerindra, Rabu (17/7/2019) malam.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menyampaikan hal itu usai pertemuan dengan Prabowo Subianto, Selasa (16/7/2019) sore.
"Benar bahwa saya bertemu dengan Pak Prabowo tadi sore di rumah Maher Algadri, wilayah Jakarta Selatan. Selama pertemuan sekitar 25 menit, Prabowo menyampaikan bahwa pertemuan dengan Jokowi pada Sabtu lalu sama sekali tidak berkaitan dengan pembagian kekuasaan," kata Amien kepada wartawan di kediamannya, di Jakarta, Selasa malam.
"Hanya ada dua tokoh yang saling bertemu, sehingga tidak ada lagi cebong dan kampret karena sudah akur," tambahnya.
Oleh karena itu, masyarakat, khususnya sukarelawan pendukung Prabowo di Pemilu Presiden 2019, diimbau tidak termakan kabar bohong bahwa pertemuan itu sekaligus membahas bagi-bagi kekuasaan.
"Kepada pada relawan, jangan terperangkap hoaks, halusinasi, atau imajinasi yang berlebihan. Prabowo yang sekarang adalah yang dulu-dulu juga. Jadi ini (pertemuan Jokowi-Prabowo) memang kebesaran jiwa Pak Prabowo," ungkapnya.
Sikap Gerindra
Dalam pertemuan dengan Prabowo, menurut Amien, Prabowo juga menyampaikan bahwa sikap politik Gerindra pascapemilu akan dibahas Prabowo bersama jajaran Dewan Pembina Gerindra, Rabu (17/7/2019) malam.
"Menurut beliau (Prabowo), yang namanya rekonsiliasi itu, memang betul-betul harus objektif. Kalau memang untuk melaksanakan ketahanan pangan, kedaulatan energi, air, memperkuat ketahanan bangsa, dan pro kepada rakyat, maka semua bisa dipertimbangkan. Namun kalau tidak, itu namanya kooptasi, dan tentu tidak akan bisa, dan jelas sekali, akan memilih menjadi oposisi," jelas Amien.
Sementara Amien sendiri berpandangan akan lebih baik jika di pemerintahan Jokowi-Ma\'ruf Amin kelak, tetap ada kekuatan oposisi yang tangguh di parlemen.
"Yaitu partai-partai yang selama ini mendukung adil makmur. Itu lebih indah," katanya.
Seperti diketahui, Koalisi Indonesia Adil Makmur merupakan koalisi partai pendukung Prabowo bersama pasangannya, Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno, di Pilpres 2019. Ada lima partai yang masuk dalam koalisi itu, yaitu Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Berkarya.
Dari kelima partai, hanya Berkarya yang tidak lolos ambang batas parlemen di Pemilu 2019, sehingga tidak ada kadernya yang duduk di DPR/MPR di periode pemerintahan 2019-2024.
Sementara dari keempat partai yang lolos ambang batas parlemen, baru PKS yang bersikap akan menjadi oposisi. Selain Gerindra yang baru akan membahas posisi politiknya besok, partai lain seperti PAN dan Demokrat juga masih membahas posisi politiknya di internal partai masing-masing.