Gempa bermagnitudo 5,8 mengguncang Bali dan sekitarnya. Gempa tersebut terasa hingga sejumlah daerah di bagian timur Jawa Timur, misalnya Jember, Situbondo, dan Banyuwangi.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Gempa bermagnitudo 5,8 (sebelumnya disebut bermagnitudo 6,0) mengguncang Bali dan sekitarnya. Gempa tersebut terasa hingga sebagian daerah di bagian timur Jawa Timur, misalnya Jember, Situbondo, dan Banyuwangi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis, pusat gempa berada di 9,11 Lintang Selatan, 114,54 Bujur Timur, atau 83 kilometer barat daya Nusa Dua, Bali. Kedalaman gempa mencapai 68 kilometer.
Saya sedang di atas sepeda motor. Tiba-tiba terasa ada getaran. Mesin belum nyala, kok, sudah getar. Dari dalam rumah banyak orang teriak ”lindu... lindu” (Jawa: gempa... gempa).
Di Banyuwangi, gempa terasa cukup kuat dan lama. ”Guncangannya seperti getaran telepon seluler. Trreeett... trreettt.... Sangat terasa dan cukup lama, sekitar 10 detik,” ujar Suprianto, warga Perumahan Permata Banyuwangi.
Gempa tersebut membuat sejumlah warga yang tengah bersiap beraktivitas berhamburan ke luar rumah. Sejumlah warga memastikan bahwa warga lain juga merasakan guncangan gempa.
Guncangan gempa ternyata juga dirasakan warga Jember. Mahfud Sunarji yang tengah berada di atas sepeda motor merasakan guncangan tersebut.
”Saya sedang di atas sepeda motor. Tiba-tiba terasa ada getaran. Mesin belum nyala, kok, sudah getar. Dari dalam rumah, banyak orang teriak ”lindu... lindu” (Jawa: gempa... gempa),” ujar dia.
”Gempa memang terasa cukup kuat di Banyuwangi. Hingga saat ini, kami baru menerima informasi adanya kerusakan Masjid Rajegwesi yang runtuh bagian atap teras dan beberapa genteng rumah warga rontok,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyuwangi Eka Muharam.
Sementara itu, Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi BPBD Situbondo Puriyono, mengatakan, ”Saat ini, tim sedang mengecek ke lapangan untuk mendata apakah ada kerusakan akibat gempa.”