Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia menggiatkan gerakan “Selasa Berkebaya”. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung inisiatif itu. Salah satunya, berencana menyiapkan video tutorial mengenakan kain tradisional, termasuk kebaya.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam rangka melestarikan kebaya, masyarakat didorong untuk lebih sering mengenakannya. Sosialisasi dan edukasi seputar kebaya juga dinilai perlu untuk menjaga warisan busana nasional ini.
”Perlu konsistensi untuk memakai kebaya dan mengenalkannya ke generasi muda. Sosialisasi soal pemakaian kain tradisional juga diperlukan. Sebab, ada masyarakat yang menganggap penggunaan kain itu sulit,” kata Pendiri Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia Rahmi Hidayati, di Jakarta, Selasa (16/7/2019).
Kini, ia dan Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia tengah menggiatkan gerakan ”Selasa Berkebaya”. Gerakan ini diadakan tiap minggu. Para anggota komunitas mengunjungi ruang publik sambil mengenakan kebaya.
Pada 25 Juni 2019, komunitas ini mengampanyekan Selasa Berkebaya di Stasiun MRT Dukuh Atas. Kini, mereka mengupayakan penyelenggaraan pameran kebaya dalam waktu dekat. Upaya untuk mengadakan hari berkebaya nasional juga tengah dilakukan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid Setiadi mendukung inisiatif Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia untuk melestarikan budaya.
”Minggu depan kami (jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) bahas soal ini di rapat. Saya juga akan mengomunikasikan ini kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,” katanya.
Menurut Hilmar, gerakan ini bisa dimulai dari skala kecil, yakni dengan mengenakan kebaya di acara-acara resmi. Namun, hal ini bersifat imbauan. Gerakan mengenakan kebaya ia nilai bisa berdampak besar, baik dari segi pelestarian budaya maupun pertumbuhan ekonomi di sektor pakaian.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga berencana untuk menyiapkan video tutorial mengenakan kain tradisional dalam waktu dekat.
Hilmar menyebutkan, video ini penting agar masyarakat bisa belajar mengenakan dan mengenal kain tersebut. ”Sepertinya bisa kami usahakan agar video itu keluar di tahun ini,” katanya.
Sesuai pakem
Menurut perancang busana Musa Widyatmodjo, kebaya bisa digunakan dengan beragam gaya. Inovasi desain kebaya juga ia nilai lumrah di zaman ini. Namun, ia mengingatkan pentingnya berkebaya dengan pakem-pakem yang ada.
Pakem tersebut wajib diikuti apabila kebaya digunakan untuk kepentingan adat, misalnya pernikahan atau upacara adat lain. Kebaya yang digunakan harus benar berikut paduan kainnya. Menurut dia, inovasi kebaya tidak boleh memisahkan esensi kebaya dan ketentuan adat.
”Inovasi itu boleh, tapi harus bertanggung jawab. Kalau tidak, ini bisa jadi penodaan terhadap kebudayaan,” ujar Musa.