Setelah melakukan pemusatan latihan di Kota Semarang, Jawa Tengah, selama 15 hari, kontingen Indonesia siap tampil di ASEAN School Games 2019. Indonesia menargetkan 36-38 medali emas, demi menjadi juara umum pada ajang tersebut.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Setelah menjalani pemusatan latihan di Kota Semarang, Jawa Tengah, selama 15 hari, kontingen Indonesia siap tampil di ASEAN School Games 2019. Indonesia menargetkan juara umum dengan meraih 36-38 medali emas.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, pada pengukuhan dan pelepasan kontingen Indonesia untuk ASEAN School Games (ASG) 2019, di Semarang, Rabu (17/7/2019), mengatakan, dirinya berharap para atlet mampu menunjukkan yang terbaik di lapangan.
"Kita harus menjadi juara umum. Saya senang karena beberapa laporan ke saya menunjukkan para atlet mengikuti pelatnas (pemusatan latihan) dengan baik. Kalian inspirator, motivator, sekaligus contoh. Buktikan dengan meraih hasil terbaik," ujar Imam kepada 183 atlet muda Indonesia.
Indonesia bakal menjadi tuan rumah. ASG 2019, yang diikuti 10 negara, digelar di Semarang pada 17-25 Juli. Selain Indonesia, peserta yakni Malaysia, Thailand, Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam, Filipina, Laos, Kamboja, dan Myanmar. Ada 1.600 atlet serta 1.200 pelatih, ofisial, dan petugas teknis.
Ada sembilan cabang yang dipertandingkan yaitu atletik (38 nomor lomba), renang (41), tenis (7), tenis meja (7), sepak takraw (3), bulu tangkis (7), voli (2), basket (2), dan pencak silat (10). Total, ada 117 nomor yang dipertandingakan dalam ajang tahunan ini.
Tim ”Merah Putih” terdiri dari 250 peserta, dengan rincian 183 atlet, 38 pelatih, 9 manajer, dan 20 ofisial. Atlet-atlet Indonesia berasal dari Sekolah Khusus Olahraga, Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar, serta klub-klub cabang olahraga. Sebanyak 36-38 emas ditargetkan Indonesia.
Imam berharap, kesuksesan Indonesia pada Asian Games 2019 menjadi motivasi bagi para atlet nasional di ASG 2019. "Asian Games (2018) lalu, kita peringkat empat setelah sebelumnya ada di peringkat 14. Kita menjadi yang terbaik se-ASEAN. Lanjutkan perjuangan itu," ujar Imam.
Ketua Kontingen Indonesia untuk ASG 2019, Yayan Rubaeni, menuturkan, seperti ASG 2018, renang dan atletik menjadi cabang unggulan untuk meraih emas. Dari renang, Indonesia ditargetkan meraih 12-14 emas, sedangkan atletik ditargetkan 8 emas.
Terkait cabang renang, Yayan menuturkan kali ini tantangannya akan berbeda. "Sebab, kami kehilangan beberapa perenang terbaik, khususnya Azzahra Permatahani karena harus mengikuti kejuaraan junior Asia. Namun, kami tetap optimistis bisa meraih hasil terbaik," ujar dia.
Mirawan (16), atlet lari estafet 4x4 putra, asal Nusa Tenggara Barat, mengatakan, persiapan sudah cukup baik setelah sekitar 15 hari latihan terpusat di Semarang. Namun, ia tetap mewaspadai kecepatan para peserta dari negara-negara lain, terutama Thailand.
Pelatih voli putra Indonesia pada ASG 2019, Odi Hermanto, mengatakan, ia kehilangan tiga pilar karena harus konsentrasi di Pra Pon serta pelatnas. "Namun, beberapa pemain yang ada juga ada yang berpengalaman di Proliga dan Divisi Utama. Saya pikir, emas bisa diraih," katanya.