logo Kompas.id
Pengawasan Obat dan Makanan di...
Iklan

Pengawasan Obat dan Makanan di Perbatasan Kaltara Ditingkatkan

Banyak jalur tikus di perbatasan Kalimantan Utara yang berpotensi menjadi pintu masuk produk makanan, kosmetik, dan obat ilegal ke Indonesia. Untuk itu, pengawasan obat dan makanan perlu ditingkatkan di wilayah perbatasan provinsi yang baru berusia enam tahun itu.

Oleh
SUCIPTO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/L_93fRyCJKRjogAHP2AEpGZk_60=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2FDSC9649_1563360168.jpg
KOMPAS/SUCIPTO

Suasana di Pelabuhan Tengkayu I, Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (16/7/2019). Badan Pengawas Obat dan Makanan akan meningkatkan pengawasan peredaran makanan dan obat di wilayah ini karena berbatasan langsung baik darat dan laut dengan negara tetangga Malaysia.

TANJUNG SELOR, KOMPAS - Banyak jalur tikus di perbatasan Kalimantan Utara yang berpotensi menjadi pintu masuk produk makanan, kosmetik, dan obat ilegal ke Indonesia. Untuk itu, pengawasan obat dan makanan perlu ditingkatkan di wilayah perbatasan provinsi yang baru berusia enam tahun itu.

Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambire, Rabu (17/7/2019) di Tanjung Selor mengatakan, terdapat sekitar 300 jalur tikus baik darat maupun laut menuju Kalimantan Utara. Jalur-jalur itu yang kerap digunakan untuk memasukkan makanan ilegal dan tidak berizin ke provinsi yang berbatasan langsung dengan Malaysia itu.

Editor:
agnespandia
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000