Di era sekarang, mobil sudah seperti seorang asisten pribadi. Dalam berkendara, orang juga punya berbagai pilihan sumber energi. Semua ini bagian dari langkah menyambut teknologi kendaraan masa depan, yaitu teknologi swakemudi dan kendaraan tanpa polusi.
Secara perlahan, konsumen Indonesia dikenalkan dengan berbagai teknologi pada kendaraan yang digunakan, mulai dari teknologi mesin (pembakaran internal)—dengan teknologi yang mampu membantu penghematan bahan bakar fosil—teknologi perlindungan penumpang saat terjadi tabrakan, hingga perbaikan pada teknologi rangka kendaraan yang membuat kendaraan lebih ringan dan juga melindungi penggunanya.
Teknologi yang sedikit lebih maju adalah teknologi cruise-control pada beberapa kendaraan yang memungkinkan mobil melaju pada kecepatan tertentu yang telah dikonfigurasi, tanpa pengemudi menginjak pedal gas. Kini teknologi tak lagi hanya menyentuh hal-hal yang statis. Teknologi sudah bisa menghasilkan interaksi antara pemilik kendaraan atau pengemudi dan mobil atau bahkan motor.
Di beberapa pameran otomotif internasional yang pernah dikunjungi Kompas, teknologi ini sudah muncul dan disematkan pada kendaraan yang diproduksi massal. Kini, para produsen otomotif Tanah Air pun mencoba menyematkannya dalam produk mereka.
Penggunaan perintah suara untuk mengatur dan menjalankan beberapa fitur pada sistem hiburan, konfigurasi gaya berkendara atau kenyamanan berkendara sebenarnya sudah disematkan pabrikan Eropa, seperti Mercedes-Benz dan BMW, di beberapa mobilnya. Mercedes-Benz menggunakan sistem MBUX, Mercedes-Benz User Xperience, dengan sistem perintah suara untuk pengaturan hal ini.
Pabrikan otomotif Jerman, BMW, sudah menerapkan sistem iDrive, dengan BMW Personal Assistant, yang memungkinkan pengemudi atau pemilik mobil berinteraksi dengan kendaraan.
Beberapa tahun terakhir teknologi itu memang hanya dimiliki oleh kendaraan yang masuk kategori mewah. Namun, kali ini, pada penampilannya di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, dua pabrikan asal China membuat lompatan dengan menyematkan hal tersebut pada kendaraan unggulan mereka.
Wuling, yang baru dua tahun memasuki pasar otomotif Indonesia, menaikkan derajat sport utility vehicle mereka dengan teknologi yang mereka sebut WIND, Wuling Indonesia Command, sebuah fitur perintah suara untuk mengaktifkan atau mengatur beberapa fungsi dalam kendaraan.
Berbeda dengan perintah suara pada BMW dan Mercedes-Benz yang menggunakan bahasa Inggris, perintah suara pada Wuling dalam bahasa Indonesia. ”Dua tahun hadir di Indonesia, kami bersemangat untuk terus berinovasi dengan teknologi terbaru untuk meningkatkan pengalaman berkendara bagi pengguna Wuling,” kata Cindy Chai, Vice President Wuling Motors.
Satu pabrikan lagi yang akan menyematkan teknologi yang hampir mirip adalah Dongfeng Sokon (DFSK). Pabrikan yang usianya juga masih muda di Indonesia akan meluncurkan fitur i-Auto bagi dua produk SUV mereka, yaitu DFSK Glory 560 dan DFSK Glory 580.
Tiga tahun
Elektrifikasi kendaraan, khususnya mobil, sudah dibicarakan di Indonesia sejak hampir satu dekade lampau. Namun, baru sekitar tiga tahun terakhir pemerintah mulai melakukan uji coba serius elektrifikasi kendaraan dengan menggunakan mobil dari pabrikan Jepang. Belum ada kata putus mengenai elektrifikasi kendaraan produksi dalam negeri karena pemerintah belum mengeluarkan regulasi apa pun terkait hal ini. Walau begitu, pengusaha tampak antusias untuk menjadi yang terdepan mendatangkan produk elektrifikasi mereka.
BMW sudah memulai dengan i8, roadster hybrid mereka, sejak beberapa tahun lalu. BMW juga sempat memamerkan i3. Beberapa yang serius memasuki pasar elektrifikasi saat ini adalah Mitsubishi dan Nissan. Mitsubishi memboyong Outlander PHEV memasuki pasar Indonesia tahun ini. Sementara Nissan sejak beberapa bulan lalu memastikan mulai memasarkan kendaraan listrik mereka, Nissan Leaf, di Indonesia.
Lompatan jauh gaya berkendara yang bisa dinikmati pengunjung adalah mobil swakemudi, baik yang penuh (fully autonomous) maupun yang masih sederhana (mild- autonomous). Lexus, pabrikan mobil mewah asal Jepang, menghadirkan LF-1 Limitless, sebuah desain crossover SUV mewah ala Lexus. Pertama kali dihadirkan pada pameran otomotif North American International Autoshow, Januari 2018, selain merupakan sebuah mobil konsep swakemudi, LF-1 Limitless juga merupakan sebuah mobil yang ramah lingkungan.
Toyota juga tidak ketinggalan menghadirkan hasil pengembangan riset mereka. Setelah muncul di beberapa pameran otomotif dunia, Toyota membawa mobil konsep mereka, Fine Comfort Ride, ke Indonesia.
BMW yang memboyong wajah anyar BMW seri 3 membekali mobil legenda mereka ini dengan sistem swakemudi reverse assistant sebagai fitur unggulan mereka dalam iDrive. Sistem ini mampu mengingat trek yang baru dilalui sejauh 50 meter dan mengembalikannya ke posisi semula.
Sementara VW yang menghadirkan jagoan barunya yang sudah diproduksi di Indonesia, Tiguan Allspace, memberi fitur asisten parkir, yang membantu pengemudi melakukan manuver saat parkir.