Jalan Tol di Yogyakarta Dukung Pengembangan Pariwisata
›
Jalan Tol di Yogyakarta Dukung...
Iklan
Jalan Tol di Yogyakarta Dukung Pengembangan Pariwisata
Pemerintah memastikan rencana pembangunan sejumlah ruas jalan tol yang melewati Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tetap berlanjut. Pembangunan jalan tol tersebut diyakini akan mendukung pengembangan pariwisata di DIY.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Pemerintah memastikan rencana pembangunan sejumlah ruas jalan tol yang melewati Daerah Istimewa Yogyakarta tetap berlanjut. Pembangunan jalan tol tersebut diyakini akan mendukung pengembangan pariwisata di DIY karena akan memudahkan para wisatawan menuju ke sejumlah destinasi wisata yang ada.
”Nanti di titik-titik wisata akan difasilitasi dengan akses jalan (dari jalan tol) supaya bisa meningkatkan pendapatan. Yogyakarta ini, kan, terkenal sebagai kota wisata,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sugiyartanto setelah bertemu Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, Kamis (18/7/2019), di Yogyakarta.
Berdasarkan rencana pemerintah, sedikitnya ada dua ruas jalan tol yang akan melewati DIY, yakni Tol Bawen-Yogyakarta dan Tol Yogyakarta-Solo. Menurut Sugiyartanto, dua ruas tol tersebut dibutuhkan untuk menghubungkan Kota Semarang dengan Kota Solo, Jawa Tengah, melalui wilayah DIY.
Hingga sekarang, Sugiyartanto menyatakan, trase atau rute Jalan Tol Bawen-Yogyakarta dan Tol Yogyakarta-Solo masih dalam kajian. Oleh karena itu, jarak dua jalan tol tersebut dan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunannya belum bisa dipastikan.
Konstruksi melayang
Sugiyartanto menyebutkan, trase Tol Bawen-Yogyakarta kemungkinan melalui kawasan sekitar Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, untuk mendukung pengembangan wisata di wilayah itu.
Selain itu, sebagian konstruksi Tol Bawen-Yogyakarta dan Yogyakarta-Solo kemungkinan dibangun secara elevated atau melayang. Hal itu mempertimbangkan sejumlah faktor, misalnya kontur tanah. ”Tidak semua elevated. Kalau semua elevated, ya mahal,” ujarnya.
Selain itu, penetapan trase jalan tol tersebut juga mempertimbangkan keberadaan situs purbakala dan bangunan cagar budaya di wilayah Prambanan yang berada di perbatasan Kabupaten Sleman, DIY, dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Saat ini penentuan trase sudah mencapai 70 sampai 80 persen.
Menurut Sugiyartanto, penetapan trase Tol Bawen-Yogyakarta dan Tol Yogyakarta-Solo ditargetkan bisa selesai tahun ini. ”Saat ini penentuan trase sudah mencapai 70 sampai 80 persen,” katanya.
Sementara itu, proses lelang untuk dua ruas tol tersebut akan dilakukan pada akhir 2019. Dengan demikian, proses konstruksi diharapkan bisa dimulai tahun depan. ”Kalau bisa lelang tahun ini, konstruksi akan dimulai awal tahun depan. Semoga dua-duanya (Tol Bawen-Yogyakarta dan Yogyakarta-Solo) bisa bareng,” ujar Sugiyartanto.
Ekonomi lokal
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit mengatakan, dalam penentuan trase Tol Bawen-Yogyakarta dan Tol Yogyakarta-Solo, ada beberapa hal krusial yang akan dikaji, misalnya pintu masuk dan keluar serta lokasi tempat istirahat (rest area). Penentuan trase itu juga memperhitungkan bagaimana ekonomi lokal bisa tumbuh seiring dengan pembangunan jalan tol.
”Bapak Gubernur DIY sangat concern (perhatian) mengenai bagaimana ekonomi dan pariwisata lokal bisa tumbuh bersama pengembangan jaringan jalan tol,” ujar Danang.
Danang menambahkan, apabila penetapan trase sudah jadi, pihaknya akan menggelar lelang untuk pembangunan Tol Bawen-Yogyakarta dan Tol Yogyakarta-Solo. Danang menyebutkan, Tol Bawen-Yogyakarta merupakan prakarsa pemerintah, sementara Tol Yogyakarta-Solo merupakan prakarsa dari salah satu badan usaha.
Meski begitu, Danang mengatakan, proyek pembangunan Tol Yogyakarta-Solo tetap akan dilelang secara terbuka. ”Tol Yogyakarta-Solo itu, kan, prakarsa dari badan usaha, tetapi tidak berarti mereka (badan usaha pemprakarsa) yang akan jadi pemenang. Kalau ada badan usaha lain yang menawarkan lebih baik, misalnya tarifnya lebih murah, itu pasti yang akan diambil oleh pemerintah,” ujarnya.
Sementara itu, Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, secara umum, trase Tol Bawen-Yogyakarta sudah disepakati. Sultan menyebutkan, sebagian jalan tol tersebut akan dibangun secara melayang. Sementara itu, trase Tol Yogyakarta-Solo masih dalam pembahasan.