”Laskar Mahesa Jenar” Perkasa di Kandang ”Elang Jawa”
›
”Laskar Mahesa Jenar” Perkasa ...
Iklan
”Laskar Mahesa Jenar” Perkasa di Kandang ”Elang Jawa”
PSIS Semarang tampil perkasa walaupun bermain di kandang lawannya, yakni PSS Sleman, dalam laga lanjutan Shopee Liga 1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (17/7/2019). “Laskar Mahesa Jenar” menang dengan skor 3-1.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — PSIS Semarang tampil perkasa walaupun bermain di kandang Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, kandang PSS Sleman, dalam lanjutan laga Shopee Liga 1, Rabu (17/7/2019). Tim berjuluk ”Laskar Mahesa Jenar” itu berhasil menundukkan ”Elang Jawa” dengan skor akhir 3-1.
PSIS Semarang tertinggal lebih dahulu lewat gol cepat Brian Ferreira, gelandang PSS Sleman, menit ke-4. Namun, keadaan itu tak menyurutkan semangat mereka yang justru tampil gigih menekan tuan rumah. Penampilan ngotot yang dijanjikan Pelatih PSIS Semarang Jafri Sastra benar-benar ditampilkan anak asuhnya.
Kegigihan Laskar Mahesa Jenar berbuah manis. Silvio Escobar yang dipasang sebagai penyerang mencetak gol melalui sundulan kepala pada menit ke-33. Gol itu tercipta setelah ia memanfaatkan umpan silang terukur bek sayap Fredyan Wahyu. Skor pun imbang 1-1.
Petaka bagi PSS Sleman datang sewaktu PSIS Semarang dihadiahi tendangan penalti. Wasit melihat bola liar di gawang PSS Sleman mengenai tangan Asyraq Gufron, bek PSS Sleman. Wallace Costa yang menjadi eksekutor berhasil mengonversi hadiah itu menjadi gol pada menit ke-43.
PSIS Semarang pun tampil makin percaya diri. Serangan bertubi-tubi terus dilancarkan. PSS Sleman terlihat kesulitan membendung serangan demi serangan itu. Hasilnya, Bayu Nugroho, gelandang PSIS Semarang, menambah keunggulan bagi timnya pada menit ke-45+2.
Gol itu bermula dari kesalahan kiper PSS Sleman, Try Hamdani Goentara, yang tak sempurna menghalau bola lambung. Bola itu justru jatuh di kaki Bayu yang langsung melesakkan bola ke gawang yang dijaga Try. Skor 3-1 untuk kemenangan PSIS Semarang bertahan hingga pertandingan usai.
”Kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di lapangan sudah kami coba antisipasi sewaktu latihan. Jika unggul apa yang harus kami lakukan dan jika tertinggal apa yang harus kami lakukan,” kata Jafri.
Jafri menyatakan, kemenangan itu merupakan buah dari kedisiplinan anak asuhnya menjalankan strategi yang dimintanya. Mental anak asuhnya juga tidak jatuh sewaktu tertinggal lebih dulu. Mereka justru bisa bangkit dari kekalahan dan membawa pulang tiga poin dari kandang PSS Sleman.
”Kedisiplinan dan fokus. Itu hasil yang luar biasa bagi anak-anak selama bertanding 90 menit di lapangan,” katanya.
Serangan balik PSIS Semarang memang begitu mematikan. Para pemain melakukan transisi yang sangat baik dari bertahan ke menyerang. Kombinasi umpan pendek dan umpan jauh berlangsung lancar. Itu yang membuat PSS Sleman tampak kewalahan membendung serangan Laskar Mahesa Jenar.
Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantoro menyatakan, banyak hal yang harus dievaluasi dari timnya. Menurut dia, para pemain berada dalam kondisi yang kurang bugar sehingga tidak bisa tampil optimal.
”Permainan satu lawan satu kami kalah. Pergerakan pemain juga tanggung. Duel udara juga kalah. Tidak ada kreativitas di lini tengah. Mungkin itu menjadi salah satu kunci kelemahan kami. Itu akan menjadi evaluasi kami,” ujar Seto.