GOTHENBURG, KOMPAS Kerja sama tim menjadi kunci utama permainan tim LKG-SKF Indonesia saat mengalahkan Nockebyhovs IF Swedia, 8-0, pada laga terakhir Grup 4 Boys 15 Piala Gothia 2019 di SKF Arena, Gothenburg, Swedia, Rabu (17/7/2019). Lewat permainan yang kompak, tim tampil solid dengan pertahanan kuat dan serangan tajam.
Kerja sama tim belum muncul saat mereka memetik kemenangan pada dua laga awal melawan Gimonas Umea IF dan AF Alcoitao. Para pemain cenderung tampil individualis. Serangan mudah terbaca lawan yang kemudian mampu melakukan serangan balik.
Sejumlah pemain mengeluhkan bola yang digunakan pada Piala Gothia 2019 lebih berat daripada bola yang digunakan saat latihan. ”Menendangnya jadi susah. Kalau pelan, terlalu pelan, kalau keras, nendangnya enggak enak, agak berat dan buat kaki sakit,” ujar bek kanan M Adlin Cahya Prastya (15). Sebagian pemain juga masih demam panggung pada dua laga awal karena menjadi laga pertama mereka di luar negeri.
Pelatih Tim LKG- SKF Indonesia Jumhari Saleh mengatakan, faktor nonteknis itu membuat strategi yang diinginkannya tidak berjalan. Apalagi, pakem 4-3-3 yang biasa digunakan menuntut kekompakan tim agar dua sayap bisa beroperasi optimal. ”Faktor nonteknis ini jadi catatan khusus yang perlu dibenahi,” ujarnya.
Namun, pada laga ketiga, tim LKG-SKF Indonesia mulai menemukan bentuk permainannya. Pemain kian percaya diri dan percaya pada rekan setim. Mereka juga sudah dapat celah untuk mengontrol bola.
Melawan Nockebyhovs IF, para pemain lebih percaya diri memegang bola. Mereka lebih cepat mengalirkan bola sehingga turut membuat lawan kerepotan. Jumhari menuturkan, bentuk permainan seperti itu sesuai harapannya.
Ia juga mengingatkan pemain menjaga penampilan seperti itu pada babak selanjutnya. ”Apalagi, pada babak knockout, semua seperti final. Kalau kalah, perjuangan kita berakhir,” katanya.
Dengan tiga kali menang, tim LKG-SKF Indonesia memuncaki klasemen grup 4 dengan 9 poin. Pada laga babak 128 besar, mereka melawan peringkat kedua grup 3, yakni IFK Eskilstuna 2 Swedia, pada Rabu tengah malam WIB.
Permainan kompak dan penuh semangat tim LKG-SKF Indonesia diharapkan kembali muncul. ”Ini kesempatan untuk terus melaju. Kita harus percaya diri dan bermain kompak,” ujar Jumhari.