Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta Taufiqurrahman melaporkan Wakil Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia Rian Ernest Tanudjaja ke Polda Metro Jaya, Kamis (18/7/2019), karena diduga melakukan pencemaran nama baik.
Oleh
Wisnu Aji Dewabrata
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta Taufiqurrahman melaporkan Wakil Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest Tanudjaja ke Polda Metro Jaya, Kamis (18/7/2019), karena diduga melakukan pencemaran nama baik.
Menurut Taufiqurrahman, seusai membuat laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya, dirinya melapor tentang adanya isu politik uang saat proses pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta. Taufiqurrahman juga menyertakan bukti keterangan pers dan cuplikan video pernyataan terlapor.
”Saya berharap, ke depan, kalau ada hal yang mengganjal, ada yang ganjil, mencurigakan, apalagi menyerempet kasus korupsi, sebaiknya lapor. Bisa lapor ke KPK, kepolisian, kejaksaan. Bukan dengan cara menyebar di media yang cenderung berpotensi fitnah. Saya merasa dirugikan, saya anggota DPRD punya konstituen. Tahun 2014 saya dapat suara 9.890 yang harus saya pertanggungjawabkan,” tutur Taufiqurrahman.
Ke depan, kalau ada hal yang mengganjal, ada yang ganjil, mencurigakan, apalagi menyerempet kasus korupsi, sebaiknya lapor. Bukan dengan cara menyebar di media yang cenderung berpotensi fitnah.
Menurut Taufiqurrahman, dirinya melapor ke polisi karena Rian menyebutkan ada dugaan politik uang dalam proses pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta.
”Kejadian seperti yang dituduhkan tidak ada. Pemilihannya belum terjadi, jadi jangan dia mengandai-andai. Apalagi sumbernya tidak mau disebutkan. Dia dengan sengaja mendasarkan omongannya pada rumor semata yang tidak dapat dibuktikan,” katanya lagi.
Taufiqurrahman mengungkapkan, proses pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta menjadi lama karena Partai Demokrat masih menunggu. Sebab, kewenangan ada pada partai pengusung.
”Partai pengusungnya saja lama mengusulkannya. Kemudian namanya masuk, kita bikin pansus dulu, tatib dulu, panitia pemilihannya. Sebenarnya semua sudah terjadwal. Insya Allah, kalau tidak ada rintangan, tanggal 20 atau 23 Juli paripurnanya,” ujar Taufiqurrahman.