Kabawetan Potensial jadi Tujuan Wisata Utama Kabupaten Kepahiang
›
Kabawetan Potensial jadi...
Iklan
Kabawetan Potensial jadi Tujuan Wisata Utama Kabupaten Kepahiang
Pemerintah Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu akan mendorong pengembangan parwisata di kawasan perkebunan teh Kabawetan. Dana sebesar Rp 13 miliar digelontorkan guna membangun infrastruktur di kawasan tersebut.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
KEPAHIANG, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu akan mendorong pengembangan parwisata di kawasan perkebunan teh Kabawetan. Dana sebesar Rp 13 miliar digelontorkan guna membangun infrastruktur di kawasan tersebut.
Hal ini disampaikan Bupati Kepahiang, Hidayatullah Sjahid, Jumat (19/7/2019) di sela-sela pertunjukan kebudayaan di kebun teh Kabawetan, Kepahiang. Dia mengatakan, potensi Kecamatan Kabawetan untuk dijadikan objek wisata sangat tinggi.
Kawasan ini memiliki sekitar 950 hektar kebun teh. Hamparan kebun teh yang memukau menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung. Belum lagi kawasan hortikultura, perikanan, dan kebun kopi.
Melihat besarnya potensi tersebut, ujar Hidayatullah, pihaknya menggelontorkan dana sekitar Rp 13 miliar untuk mengembangkan pariwisata ini. Anggaran tersebut meningkat 10 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. “Dana tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur yang akan bermuara pada peningkatan pariwisata,” ungkapnya.
Prioritas pembangunan infrastruktur yakni pengembangan sarana penginapan, tempat istirahat, dan pengembangan sumber daya manusia.
Prioritas pembangunan infrastruktur yakni pengembangan sarana penginapan, tempat istirahat, dan pengembangan sumber daya manusia. “Kami akan melatih warga untuk lebih sadar wisata sehingga tidak jutek saat wisatawan masuk ke kawasan ini,” katanya.
Nantinya, kebun teh juga akan diintegrasikan dengan potensi ekonomi di sekitarnya seperti kebun kopi, peternakan, produk hortikulutra, dan perikanan milik masyarakat. Kekayaan alam tersebut akan dipadukan dengan atraksi kebudayaan dan olahraga. “Mulai dari off road, lari, dan bersepeda,” katanya.
Bahkan, untuk menarik wisatawan, lanjut Hidayatullah, pihaknya juga membuat acara tahunan yang akan dipadukan dengan program Wonderful Bengkulu pada 2020. “Dengan program ini diharapkan, wisatawan di Kepahiang dapat terdongkrak,” katanya.
Pada 2019, Pemkab Kepahiang akan meminta perusahaan yang memiliki hak guna usaha kebun teh kawasan Kabawetan untuk memberikan lahan kepada pemerintah yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata. “Saya berharap tahun depan akan ada 30 hektar lahan yang diberikan untuk kegiatan pariwisata,” katanya.
Hidayatullah mengakui dengan anggaran hanya Rp 13 miliar, tentu tidak akan cukup mengembangkan pariwisata di Kabawetan. Karena itu, dia berharap, pemerintah pusat memberikan bantuan baik berupa anggaran pengembangan pariwisata maupun promosi.
Hidayatullah mengakui, kontribusi sektor pariwisata untuk APBD Kepahiang sekitar Rp 800 miliar masih sangat kecil. Namun, dengan berbagai program yang sudah dirancang kontribusi pariwisata diharapkan bisa bertambah.
Camat Kabawetan, Suurdi mengatakan, ke depan, pihaknya akan membuat paket wisata sehingga dapat dipromosikan hingga ke negara tetangga. Paket yang disediakan mulai dari jalan-jalan di sejumlah potensi ekonomi di Kecamatan Kabawetan hingga melihat pengelolaan teh langsung dari pabrik.
Paket wisata yang disediakan mulai dari jalan-jalan di sejumlah potensi ekonomi di Kecamatan Kabawetan hingga melihat pengelolaan teh langsung dari pabrik.
Sementara itu, dalam pertunjukan kebudayaan di Kebun Teh Kabawetan, dipertunjukkan atraksi budaya dari lima negara yakni Singapura, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, dan Indonesia. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara Festival Bumi Rafflesia yang diadakan Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Sejumlah warga pun tampak antusias menyaksikan kegiatan tersebut. “Kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk mengenalkan obyek wisata Kabawetan kepada dunia,” kata Suurdi.