PT Transjakarta dan Universitas Paramadina bekerja sama untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan PT Transjakarta. Sekitar 80 persen karyawan Transjakarta tingkat pendidikannya belum sampai jenjang S-1.
Oleh
Aguido Adri
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta dan Universitas Paramadina menandatangani nota kesepahaman kerja sama dalam bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, di Jakarta, Jumat (19/7/2019).
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Agung Wicaksono mengatakan, kerja sama dengan Universitas Paramadina itu untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan PT Transjakarta.
”Untuk meningkatkan kompetensi, membangun semangat, dan meraih kemajuan, kuncinya adalah pendidikan. Sebagai BUMD, PT Transjakarta memiliki jumlah karyawan terbesar di DKI Jakarta, sebanyak 8.700 orang. Artinya SDM (sumber daya manusia) menjadi sangat penting. Nah, 80 persen karyawan kami tingkat pendidikannya belum sampai jenjang S-1. Untuk itu, kerja sama ini sangat diperlukan,” tutur Agung.
Ia melanjutkan, semua karyawan, mulai dari sopir, petugas satpam, penjaga pintu jalur busway, hingga penjaga halte, berhak dan berkesempatan mendapat beasiswa. Tidak hanya itu, alokasi beasiswa juga diberikan kepada anak-anak dari karyawan PT Transjakarta.
”Dengan memiliki bekal pendidikan yang tinggi, diharapkan mampu memperbaiki masa depan mereka. Khusus karyawan yang mendapat beasiswa, akan ada ikatan dinas. Sementara orangtua yang anak-anaknya mendapat beasiswa, juga akan mendapat ikatan dinas hingga anaknya selesai kuliah,” lanjut Agung.
Sementara itu, Rektor Universitas Paramadina Firmanzah mengatakan, kerja sama merupakan bentuk kehadiran dan kontribusi Universitas Paramadina dalam bidang pendidikan dan pengembangan SDM.
”Ini juga apresiasi kepada mereka yang sudah memberikan pelayanan jasa yang baik kepada masyarakat. Kami ingin memberikan kemudahan kepada anak-anak dan karyawan. Kita menyediakan potongan sebesar 50 persen untuk jenjang S-1 dan S-2,” ujarnya.
Agung menambahkan, perkembangan zaman menuntut SDM yang dapat menghasilkan ide-ide dan karya inovatif untuk kepentingan luas.
”Memasuki Era 4.0, pengembangan potensi SDM perlu didorong. Kerja sama dengan Universitas Paramadina menjadi salah satu cara untuk mengembangkan potensi SDM, khususnya di lingkup PT Transjakarta. Diharapkan muncul inovasi dari teknologi informatika, desain komunikasi visual, termasuk transportasi 4.0. Kita perlu pengembangan ide yang mengikuti Era 4.0,” tutur Agung.
Ia pun berharap, anak-anak dan karyawan PT Transjakarta bisa berkontribusi lebih besar, baik untuk transportasi di Indonesia maupun dalam bidang lain. Dengan demikian, transportasi di Indonesia berkembang lebih baik.