logo Kompas.id
Menunggu Sikap Presiden
Iklan

Menunggu Sikap Presiden

Oleh
· 3 menit baca

Penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, adalah serangan terhadap pemberantasan korupsi. Wajar jika publik menaruh perhatian besar.

Novel disiram air keras pada 11 April 2017. Dalam berita Kompas, 12 April 2017, Presiden Joko Widodo bereaksi keras. Presiden menyebut penyiraman air keras itu adalah tindakan brutal dan tidak beradab. ”Jangan sampai orang-orang yang memiliki prinsip teguh seperti itu dilukai dengan cara yang tidak beradab. Kekerasan seperti itu tidak boleh terulang.”

https://cdn-assetd.kompas.id/2Iisd9xe16QHUXoRD1oBeho3ZFo=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F20190718_ENGLISH-TAJUK_B_web_1563458369.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Tim pencari fakta kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan bersama Kadiv Humas Polri Mohammad Iqbal menunjukkan berkas laporan setebal 2.700 halaman hasil dari pencarian faktas di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (17/7/2019). TPF menduga ada tiga orang yang dicurigai berkaitan dengan kasus penyiraman tersebut. TPF juga merekomendasikan kepada Kapolri untuk membentuk tim teknis untuk mendalami temuan dari TPF guna mengungkap pelaku.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000