Pasukan Khusus Indonesia – Malaysia Latihan Penanggulangan Teror
›
Pasukan Khusus Indonesia –...
Iklan
Pasukan Khusus Indonesia – Malaysia Latihan Penanggulangan Teror
Oleh
Edna C Pattisina
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pasukan khusus Indonesia dan Malaysia menggelar latihan bersama penanggulangan terorisme. Latihan ini selain untuk membina hubungan baik juga untuk menjadi awal sekiranya di kemudian hari militer kedua negara akan melakukan operasi gabungan.
Sambutan Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Ganip Warsito yang dibacakan oleh Wadanjen Kopassus Brigjen TNI Muhammad Hasan selaku Direktur Latihan Penyelenggaraan Latgabma Malindo Darsasa-10AB/2019, Jumat (19/7/2019) di Sentul, Jawa Barat, mengatakan, latihan ini bertujuan untuk mengembangkan profesionalisme kedua Angkatan Bersenjata. Selain itu, juga untuk menjadi upaya pertukaran pengalaman dan peningkatan kerjasama keamanan perbatasan khususnya dalam bidang penanggulangan terrorisme.
Sementara Brigjen Anuar Bin Abdul Wahab selaku Ketua Pengarah Cawangan Operasi dan Latihan Bahagia Angkatan Tentera Malaysia (ATM) mengatakan, latihan bersama ini demi meningkatkan pengertian dan hubungan persahabatan.
Ia mengatakan, tema kerja sama dalam penanggulangan teror diadakan sesuai dengan perkembangan dunia. Latihan ini diharapkan bisa menjadi bahan untuk membuat operasi gabungan ataupun meningkatkan interoperabilitas antara kedua negara. “Meningkatkan hubungan antara dua negara serantau,” kata Anuar.
Ganip Warsito menyampaikan, perlu disadari bahwa kawasan Asia-Pasifik merupakan bentangan wilayah yang sangat strategis di dunia yang memberikan banyak manfaat dan dapat dioptimalkan bagi kesejahteraan rakyat kita, di sisi lain juga menghadirkan beberapa tantangan yang harus diantisipasi bersama, seperti bencana alam, terrorisme dan radikalisme.
“Apabila dalam keadaan sebenarnya kita dituntut untuk terjun menghadapi tantangan yang timbul, TNI dan ATM siap bekerja sama sesuai dengan Protap Malindo yang telah disepakati”, tambah Mayjen TNI Ganip Warsito.
Latgabma Malindo Darsasa 10AB/2019 ini juga diharapkan bisa menjadi sarana membangun komunikasi yang positif dan konstruktif di antara TNI dan ATM serta diharapkan para peserta dari kedua Angkatan Bersenjata mendapatkan manfaat yang besar dari kegiatan ini.
“Saya percaya melalui Latgabma Malindo Darsasa 10AB/2019, kedua Angkatan Bersenjata akan saling berbagi ilmu pengetahuan, serta pertukaran informasi sehingga latihan ini dapat dilaksanakan dengan lancar”, ujar Brigjen Anuar Bin Abdul Wahab.
Latihan diadakan di daerah latihan PMPP TNI di Desa Tangkil, Sentul, Bogor, Jawa Barat yang diikuti oleh 234 personel TNI dan 138 personel ATM dan melaksanakan serangkaian metode latihan mulai dari Subject Matter Expert Exchange (SMEE), Tactical Floor Games (TFG), dan Field Training Exercise (FTX). Hasan mengatakan, belum ada bentuk latihan yang melibatkan siber. Dari Indonesia pesertanya masing-masing prajurit dari Denjaka, Paskhas, dan Kopassus.“Latihannya bersifat taktis biasa oleh pasukan khusus,” katanya.
Hasan mengatakan, terkait dengan rencana operasi trilateral Indonesia, Malaysia, Filipina untuk menggunakan pasukan darat, bisa saja dihubungkan dengan latihan Latgabma Malindo Darsasa ini. Namun menurutnya, latihan bersama Malaysia ini memang sudah terjadwal dan telah bertahun-tahun dilakukan dengan tema yang berbeda-beda. “Tahun lalu temannya penanggulangan bencana alam,” kata Hasan.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.