JAKARTA, KOMPAS – Untuk kali pertama dalam hampir satu dekade, Indonesia berpeluang tampil di panggung akbar sepak bola Piala Dunia FIFA. Untuk merebut tiket ke Piala Dunia Qatar 2022, tim nasional sepak bola Indonesia setidaknya wajib menjadi yang terbaik di Asia Tenggara dalam babak kualifikasi yang dimulai pada September 2019.
Hasil undian menempatkan sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, untuk saling pukul demi tiket putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia Qatar. Undian putaran kedua kualifikasi Piala Dunia Qatar yang digelar di Malaysia, Rabu (17/7/2019) sore, memasukkan Indonesia di Grup G bersama Uni Emirat Arab, Vietnam, Thailand, dan Malaysia.
Indonesia, yang masuk dalam pot kelima, alias kelompok unggulan terakhir dari 40 tim peserta, terhindar dari pertemuan dengan sejumlah tim raksasa Asia, seperti Jepang, Korea Selatan, Jordania, Bahrain, dan Kuwait. Selain UEA, lawan lain di Grup G itu bisa dikatakan punya kualitas relatif setara dengan tim ”Garuda”. Vietnam, Thailand, dan Malaysia bukanlah musuh yang asing.
Pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy menyebut, susunan tim peserta di Grup G sangat menarik. Kualifikasi ini ibarat turnamen mini Piala AFF (Federasi Asia Tenggara). ”Mudah-mudahan, kita bisa meraih hasil positif dalam kualifikasi,” ujar pelatih asal Skotlandia itu saat menghadiri undian, seperti dikutip dari laman PSSI.
Untuk menjaga kans lolos ke Piala Dunia Qatar, Indonesia wajib finis paling tidak di peringkat kedua Grup G. Hanya juara grup dan empat runner-up terbaik dari delapan grup yang berhak lolos ke putaran ketiga. Selain peluang lolos ke putaran ketiga, posisi runner-up grup juga menjanjikan tiket ke babak utama Piala Asia 2023 di China.
Kali terakhir Indonesia tampil pada babak utama Piala Asia adalah tahun 2007 ketika menjadi tuan rumah bersama turnamen regional empat tahunan itu bersama Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Sementara itu, pada kualifikasi Piala Dunia, kali terakhir tim Garuda ambil bagian adalah pada 2011. Ketika itu, langkah Indonesia terhenti di putaran ketiga setelah kalah bersaing dengan Iran, Qatar, dan Bahrain.
Empat tahun berikutnya, Indonesia absen dari kualifikasi Piala Dunia Rusia 2018 di Rusia menyusul kasus pembekuan PSSI oleh FIFA pada 2015. Mengingat Indonesia absen cukup lama, Direktur Media dan Promosi Digital PSSI Gatot Widakdo berharap dukungan penuh publik Indonesia saat tim Garuda memulai kualifikasi pada 5 September mendatang dengan menghadapi Malaysia di Jakarta.
PSSI berharap laga perdana kualifikasi itu bisa digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Paling tidak seminggu menjelang laga itu, tim Garuda diagendakan memulai pemusatan latihan di Jakarta. “GBK adalah stadion terbaik yang dimiliki Indonesia. GBK juga punya sejarah dan tuah buat timnas, apalagi dengan dukungan penuh penonton,” tutur Gatot kemudian.