Indonesia Apresiasi Dukungan Inggris dalam Masalah Papua
›
Indonesia Apresiasi Dukungan...
Iklan
Indonesia Apresiasi Dukungan Inggris dalam Masalah Papua
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia mengapresiasi dukungan Pemerintah Inggris atas keutuhan wilayah dan kedaulatan NKRI. Dukungan itu membuat hubungan Indonesia-Inggris tidak terpengaruh oleh penghargaan dari Dewan Kota Oxford, Inggris, kepada tokoh separatis Papua, Benny Wenda.
Penghargaan itu diberikan pada Rabu (17/7/2019) karena Wendy dianggap mengampanyekan demokrasi secara damai. Sehari kemudian, Kementerian Luar Negeri Inggris menegaskan, Pemerintah Inggris tidak terkait dengan keputusan Dewan Kota Oxford. Keberadaan Benny di Inggris juga dinyatakan tidak mencerminkan kebijakan Inggris yang mendukung integritas teritorial Indonesia dan mengakui Papua sebagai sebuah bagian keutuhan Indonesia.
Dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri RI disebut, Indonesia menghargai sikap Inggris itu. Indonesia juga mengecam keras Dewan Kota Oxford yang tidak memahami rekam jejak penerima penghargaan dan kondisi di Papua.
Kondisi berbeda
Kemlu RI menegaskan, kondisi Papua amat berbeda dengan yang dikampanyekan Benny. Apalagi, Benny tidak berada di Indonesia setelah melarikan diri dari penjara Abepura pada 2002. Sejak 2003, ia tinggal di Oxford bersama keluarganya.
Pelaksana Tugas Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah menyebut, Benny terputus dengan kenyataan di Papua. ”Kondisi riil di Papua sudah benar-benar berbeda, berubah dengan apa yang dikampanyekannya dari tempat dia tinggal dengan nyamannya di luar Indonesia atau di kota Oxford,” ujarnya.
Benny juga dinyatakan tidak tepat disebut pengampanye damai. Sebab, ia sendiri yang secara terbuka mengakui bertanggung jawab untuk setiap aksi politik dan bersenjata oleh kelompok-kelompok separatis Papua. Sebagian kelompok itu diduga terlibat dalam sejumlah kekerasan bersenjata dan menewaskan banyak orang.
Meski ditolak sebagian kelompok, Benny mengaku menyatukan semua kelompok separatis Papua. Ia menyatakan itu pada awal Juli 2019.(*/RAZ)