Turnamen bulu tangkis Blibli Indonesia Terbuka 2019 tidak hanya menyajikan serunya pertarungan bintang-bintang dunia. Melalui ajang ini, penonton juga dimanjakan dengan berbagai permainan berhadiah menarik, serta tempat-tempat foto yang ”Instagramable”. Penyelenggara mengemasnya menjadi ajang yang seru dan milenial banget!
Kemegahan arena pertandingan sudah terasa sejak memasuki kompleks Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (19/7/2019). Gerbang masuknya berbentuk lorong yang terbuat dari kok raksasa dengan efek digital berwarna-warni. Latar belakang gerbang itu menampilkan foto pemain bulu tangkis dunia, seperti Kento Momota, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, dan Tai Tzu-ying.
Begitu melewati gerbang masuk, terdapat monumen Blibli Indonesia Terbuka yang dapat berputar. Penonton yang ingin langsung menyaksikan pertandingan diarahkan melewati tangga menuju tribune penonton. Di Istora juga terdapat layar besar untuk nonton bareng. Sehingga mereka yang tidak kebagian tiket, masih bisa menyaksikan jalannya pertandingan dan mendukung pemain idolanya.
Jika ingin bersantai, terdapat sejumlah titik untuk duduk-duduk, bahkan tiduran. Salah satu sudut yang tidak pernah sepi dikunjungi terletak di sebelah kanan gerbang masuk Istora. Di tempat itu terdapat arena bersantai yang dilengkapi sofa beanbag dan fasilitas stop kontak listrik. Penonton memanfaatkan arena itu untuk istirahat sambil mengisi daya baterai telepon genggam.
Penonton asal Tanjung Duren, Jakarta Barat, James Lubis (37), mengatakan, penyelenggaraan turnamen tahun ini lebih baik dari sebelumnya. ”Setiap tahun saya menonton Indonesia Open, tetapi baru kali ini mengajak anak-anak. Saya memutuskan mengajak anak-anak karena melihat banyak spot bermain untuk mereka. Jadi, saya bisa puas nonton bulu tangkis, anak-anak juga senang bisa bermain,” ujar James yang datang bersama dua anaknya Jeconiah (5) dan Jeevan (4).
Selain banyak tempat bermain anak, terdapat gerai sponsor yang menyediakan berbagai permainan seru dengan hadiah menarik. Penyelenggara juga membuat panggung pertunjukan musik, museum bulu tangkis mini, dan arena studio foto dengan efek tiga dimensi.
Kekurangannya hanya satu, banyak sampah. Penonton Indonesia masih tidak menghargai lingkungan
Ibu rumah tangga Herlyana (33) dan anaknya Khanzarina (8) juga puas menikmati penyelenggaraan acara Indonesia Terbuka 2019. Padahal, Jumat kemarin, ibu dan anak ini tidak mendapatkan tiket pertandingan karena sudah habis terjual. ”Meski tidak dapat tiket, saya putuskan tetap ke Istora untuk menikmati suasa kejuaraan,” katanya.
Sebagai pelipur lara, Herlyana dan Khanzarina, mendatangi gerai-gerai sponsor dan mengikuti banyak permainan seru, seperti bermain bulu tangkis di luar ruang. Ibu dan anak ini, juga berburu foto di yang Instagramable, seperti jembatan berwarna-warni dan berfoto dengan tulisan latar Indonesia Open 2019. Jika beruntung, mereka juga bisa berfoto dengan pebulutangkis idola.
”Anak saya senang sekali bisa foto dengan Babah (panggilan Mohammad Ahsan). Dia juga suka dengan Minions (julukan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernandi Goideon). Kami bisa puas melihat pemain bulu tangkis di sini,” kata Herlyana.
Warga asal Bogor, Jawa Barat, itu mengatakan sangat puas dengan konsep turnamen. Tempat bersantai, menurutnya, sangat membantu penonton yang datang dengan anak-anak. Saat anak-anak capai atau mengantuk, mereka bisa istirahat di tempat yang disediakan. ”Kekurangannya hanya satu, banyak sampah. Penonton Indonesia masih tidak menghargai lingkungan. Lokasi foto yang bagus, jadinya terlihat jelek kalau ada sampah,” ujar Herlyana.
Ketua Panitia Pelaksana Achmad Budiharto mengatakan, ajang dibuat tidak hanya memadukan olahraga dan hiburan, tetapi menambahkan unsur seni. Selain itu, pihaknya sengaja membuat museum bulu tangkis mini yang menampilkan sejarah Indonesia Terbuka agar masyarakat memahami nilai historis ajang ini.
”Dengan tahu sejarah, kami berharap bisa membangkitkan rasa bangga dan cinta terhadap bulu tangkis Indonesia,” ujarnya.