Karya seni, apa pun medium dan bentuknya, dapat menerbitkan koneksi pada para penikmatnya saat karya seni itu disampaikan atau ditampilkan di ruang publik. Koneksi itu bisa berupa perasaan terinspirasi, terhibur, atau tersemangati.
Pendapat yang terdengar seperti ”teori” itu dilontarkan penyanyi sekaligus pemain film Lala Karmela, Jumat (19/7/2019), saat ditanya bagaimana ia mengapresiasi karya-karya seni yang ditampilkan di ruang publik.
Buat Lala, beragam bentuk seni, baik lukisan, patung, instalasi, maupun lagu atau performing arts, juga akan menghasilkan efek sama—koneksi—saat ditampilkan di ruang publik.
”Seperti aku, kan, menyanyi dan menciptakan lagu. Saat laguku dimainkan lewat pengeras suara atau ditampilkan langsung di depan orang banyak di ruang publik, orang yang mendengarkan dan menikmatinya akan setidaknya merasakan hal yang sama, mulai dari senang, terkenang cerita lalu, atau apa pun,” ujarnya.
Semua itu diyakini Lala, akan sangat berguna, terutama untuk menjadi semacam pelepas stres atau memperbaiki mood. Dari situ pula, ia ingin terus menghasilkan karya musik.
Juni lalu, Lala merilis singel berjudul ”Seventeen”. Dalam videoklip yang diunggah di akun media sosialnya itu, selain menyuguhkan lagu ciptaannya, Lala juga mengenakan perhiasan hasil rancangannya sendiri. (DWA)