Legenda Manchester United Gary Neville Beri Semangat Para Difabel di Bali
›
Legenda Manchester United Gary...
Iklan
Legenda Manchester United Gary Neville Beri Semangat Para Difabel di Bali
Legenda hidup Manchester United, Gary Neville, mengunjungi Annika Linden Centre di Denpasar, Bali, Senin (22/7/2019). Dia mengatakan, dukungan semangat dan keberadaan yayasan atau lembaga disabilitas penting untuk masa depan cerah para difabel.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Legenda hidup Manchester United, Gary Neville, mengunjungi Annika Linden Centre di Denpasar, Bali, Senin (22/7/2019). Dia mengatakan, dukungan semangat dan keberadaan yayasan atau lembaga disabilitas penting untuk masa depan cerah para difabel.
Annika Linden Centre (ALC) adalah inkubator dan pusat dukungan organisasi non-profit dan donatur di Bali yang didirikan Mark Weingard pada Januari 2013. Organisasi ini ada untuk mengenang kekasih Weingard, Annika Linden, korban ledakan bom Bali tahun 2002. ALC Bali menaungi sejumlah yayasan atau lembaga sosial masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, dan pendampingan bagi anak-anak dan juga orang dewasa di Bali yang mengalami kecacatan tubuh atau berkebutuhan khusus.
Bersama Mahomeda Arifin, Direktur ALC Bali, Neville melihat sejumlah fasilitas yang dikelola beberapa yayasan rehabilitasi dan lembaga sosial nonprofit yang bernaung di ALC dan Inspirasia Foundation, Bali.
Neville menyaksikan proses pembuatan alat bantu mobilitas ortotik, prostetik, dan kaki palsu di bengkel Puspadi Bali. Gary juga berkomunikasi dengan anak-anak berkebutuhan khusus di Yayasan Peduli Kemanusiaan (YPK) Bali dan staf di Yayasan Rama Sesana (YRS) Bali. Dia juga berbincang dengan staf DNetwork, pengajar bahasa Inggris bagi difabel yang akan mencari pekerjaan.
”Ini sangat mengesankan,” kata Neville setelah merampungkan kunjungannya siang itu.
Menurut Neville, keberadaan yayasan dan dukungan dari komunitas menjadi bagian penting untuk memulihkan mental anak berkebutuhan khusus. Ia juga mengapresiasi program pelatihan keterampilan, termasuk bahasa, bagi penyandang disabilitas sehingga mereka dapat terus berdaya.
Keberadaan yayasan dan dukungan dari komunitas menjadi bagian penting memulihkan mental anak berkebutuhan khusus.
Neville mengatakan, kedatangannya ke Annika Linden Centre itu bermula dari percakapannya dengan Mark Weingard. Waktu itu, ia dan keluarganya mengungkapkan keinginan untuk diundang mengunjungi Annika Linden Centre, jika sedang berada di Bali. Keinginan itu terwujud kali ini.
Dalam kunjungannya itu, mantan kapten Manchester United tersebut juga ikut bermain sepak bola kepada klien dan staf Puspadi Bali. Pelatihan singkat itu berlangsung beberapa menit.
”Meskipun hanya sebentar, saya senang,” kata Made, salah seorang peserta.
Ketika berbincang-bincang dengan staf dan klien yayasan di Annika Linden Centre, Neville mengungkapkan, sepak bola mengajarkan semua pemain bekerja sama memenangi pertandingan. Ia yakin, dengan bekerja sama, semua keinginan dan tujuan mulia ALC akan bermanfaat bagi banyak orang.