logo Kompas.id
Belajar Air, Datanglah ke Bali
Iklan

Belajar Air, Datanglah ke Bali

Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6CLnCeQnLZoUDPOH49qTp-sJJw4=/1024x680/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2FDSC06913_1561992598.jpg
KOMPAS/ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN

Warga melakukan ritual melukat di Penglukatan Pancoran Solas Tirta Taman Mumbul, di Sangeh, Kabupaten Badung, Bali, Senin (1/7/2019). Penglukatan Pancoran Solas Tirta Taman Mumbul yang diresmikan tahun 2015 merupakan salah satu bentuk pengembangan kawasan mata air TIrta Taman Mumbul yang mengairi kawasan persawahan seluas 200 hektar di Sangeh. Pemuliaan terhadap air di Bali sudah berlangsung lebih dari 1000 tahun.

Masyarakat Bali mencatat sejarah panjang dalam hal mensyukuri berkah air. Salah satu sumber mata air kuno Tirta Empul di Desa Manukaya, Tampaksiring, Gianyar, Bali  tercatat di Prasasti Manukaya dengan angka tahun 884 Saka atau 962 Masehi. Sejak 1.057 tahun silam, masyarakat Bali sudah memberikan penghargaan khusus terhadap air.

Mata air Tirta Empul inilah yang kemudian mengalir menjadi Tukad Pakerisan di sisi timur dan Patanu di sisi barat. Di sepanjang aliran Tukad Pakerisan maupun Patanu membentang situs-situs kuno, baik berupa petirtaan atau permandian suci maupun pertapaan.

Editor:
yovitaarika
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000