JAKARTA, KOMPAS – Perenang Indonesia, Anandia Treciel Vanessae Evato danAflah Fadlan Prawira, belum mencapai waktu terbaik mereka di Kejuaraan Dunia Renang yang bergulir di Gwangju, Korea Selatan, Senin (22/7/2019). Hasil kejuaraan ini menjadi evaluasi menuju SEA Games 2019 di Filipina.
Turun di nomor 200 meter gaya bebas, Fadlan mengukir catatan waktu 1 menit 51,91 detik. Catatan waktu ini lebih lambat dari penampilannya di Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka (IOAC) 2018. Waktu itu, Fadlan menjadi yang tercepat dengan menorehkan waktu 1 menit 50,78 detik. Dari 68 perenang dunia yang turun di Gwangju, Fadlan menempati peringkat ke-47.
Sementara Vanessae membukukan catatan waktu 1 menit 12,96 detik pada nomor 100 meter gaya dada putri. Dia menempati peringkat ke-39 dari 56 perenang dunia. Berdasarkan aturan Federasi Renang Internasional (Fina), hanya perenang yang termasuk dalam peringkat 16 besar yang lolos ke babak semifinal. Selanjutnya, delapan perenang tercepat akan berlomba di final.
Wakil Ketua Umum PB PRSI Harlin Rahardjo di Jakarta mengatakan, Fadlan belum mencapai rekor terbaiknya. “Di nomor 400 meter gaya bebas, catatan waktunya kurang bagus. Pada nomor 200 meter gaya bebas, memang lebih baik. Hanya satu detik di bawah rekor terbaik” ujarnya.
Di tingkat Asia, Fadlan berada dalam peringkat keempat terbaik
Pada nomor nomor 400 meter gaya bebas, Fadlan mencetak waktu 3 menit 59,98 detik, atau duduk di peringkat ke-38 dari 47 perenang dunia. Sementara di nomor 10 kilometer renang perairan terbuka (open water), Fadlan membukukan catatan waktu 1 jam 52 menit 33,80 detik. Di Kejuaraan Dunia ini, Fadlan masih akan berlomba di nomor 1500 meter dan 800 meter gaya bebas, serta 400 meter gaya ganti.
Harlin menjelaskan, Fadlan merupakan perenang jarak jauh yang ditargetkan meraih medali emas SEA Games 2019. Oleh karena itu, dalam waktu empat bulan menjelang SEA Games 2019, perenang asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu, perlu lebih intensif berlatih. Harlin menjelaskan, selain latihan teknik dan fisik, Fadlan juga harus memperkuat mental berlomba.
“Di Indonesia, dia menjadi perenang tercepat di nomor open water. Di tingkat Asia, Fadlan berada dalam peringkat keempat terbaik. Dia merupakan perenang tercepat di Asia Tenggara,” kata Harlin.
Pelatih renang Donny Budiarto Utomo mengatakan, penampilan Fadlan pada nomor 400 meter gaya bebas kurang sesuai harapan karena masih kelelahan setelah turun pada nomor open water. “Pada nomor 200 meter, kondisinya sudah membaik. Catatan waktu juga lebih baik,” kata Donny.
Untuk berlomba di Kejuaraan Dunia di Gwangju, 21-28 Juli, tim “Merah Putih” mengirimkan delapan perenang terbaik, terdiri atas lima atlet putra dan tiga putri. Tim putra dipekruat oleh I Gede Siman Sudartawa, Glenn Victor Sutanto, Triady Fauzi, Gagarin Nathaniel, dan Aflah Fadlan Prawira. Sementara, tim putri beranggotakan Adinda Larasati, Anandia Treciel Vanessae Evato, dan Azzahra Permatahani. Perenang didampingi empat pelatih yakni Marifa Herman Yus, David Armandoni, Felix C Sutanto, dan Donny B Utomo.
Persiapan SEA Games
Felix mengatakan, keikutsertaan Indonesia di Kejuaraan Dunia ini lebih untuk mencari pengalaman dalam persiapan menuju SEA Games 2019. "Sebenarnya, target kami ada di SEA Games. Tetapi, mengingat Kejuaraan Dunia adalah kejuaraan renang terbesar di dunia, kami harapkan anak-anak mampu memperbaiki peringkat,” kata Felix.
Felix berharap, atlet bisa tampil semaksimal mungkin. Salah satu atlet andalan, yaitu Siman diharapkan bisa mencapai semifinal seperti yang ditorehkan pada 2017. "Siman masih jadi andalan di nomor 50 meter gaya punggung. Dia pernah termasuk dalam 15 besar dunia. Kami harap minimal dia bisa mengulang prestasinya," ujar Felix.
Meskipun kekuatan tim Indonesia ada di kategori putra, Felix mengatakan, tidak menutup kemungkinan atlet-atlet putri seperti Azzahra bisa memberi kejutan. Felix juga menjelaskan, di tingkat Asia Tenggara, lawan terberat Indonesia adalah Singapura. Negara-negara lain seperti Jepang, China, Korea Selatan, dan Kazakhstan, menjadi lawan terberat dari negara-negara di tingkat Asia.