Tim atletik Indonesia pada ASEAN Schools Games 2019 menorehkan 11 emas, tujuh perak, dan lima perunggu. Hasil itu melampaui target delapan emas yang diusung cabang tersebut. Sejumlah atlet pun berpeluang mengikuti SEA Games 2019 di Filipina.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Tim atletik Indonesia pada ASEAN Schools Games 2019 menorehkan 11 emas, tujuh perak, dan lima perunggu. Hasil itu melampaui target delapan emas yang diusung cabang tersebut. Sejumlah atlet pun berpeluang mengikuti SEA Games 2019 di Filipina.
Pada hari keempat ASEAN Schools Games (ASG) 2019, di Stadion Tri Lomba Juang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/7/2019), Indonesia menambah empat emas lewat cabang atletik. Ini juga menjadi hari terakhir bagi atletik, yang tak akan memainkan lomba lagi.
Diawali Natasha Mahdalita pada lontar martil putri, Indonesia menambah tiga emas lainnya lewat estafet 4x100 meter (m) putri lewat Raden Roselin, Diva Aprilian, Erna Nuryanti, Daniela Elim serta estafet 4x100 m putra melalui Riyan Adi, Izrak Udjulu, Adith Rico Pradana, dan Adith Richi Pradana. Emas lain diraih dari cabang lempar lembing putra lewat Egi Patli Pranata.
Pelatih kepala atletik Indonesia pada ASG 2019, Fadlin Ahmad, mengatakan, kedisiplinan dan kemauan untuk juara di rumah sendiri menjadi kunci. "100 meter putra, 4x100 meter putra, dan lontar martil putri di luar target, tetapi nyatanya mereka mampu. Kedewasaan sudah terlihat," ujarnya.
Fadlin menambahkan, dengan pencapaian tersebut, tak tertututup kemungkinan atlet-atlet di ASG 2019 bisa mengikuti SEA Games 2019 di Filipina. Kejuaraan nasional pada 1 Agustus 2019 menjadi ajang pembuktian bagi para atlet muda untuk terpilih menjadi bagian tim SEA Games.
Erna Nuryanti, yang meraih tiga emas dari 100 m putri, estafet 4x100 m campuran, dan estafet 4x100 m putri, berharap bisa meningkatkan kemampuan menjelang kejurnas. "Saya harus tampil bagus bulan depan (kejurnas) demi bisa tampil di SEA Games," ucapnya.
Pada Senin, total Indonesia menambah 11 emas. Selain atletik, emas disumbang cabang renang pada nomor 50 m gaya punggung putri, 200 meter gaya kupu-kupu putra, dan estafet 4x100 m gaya ganti putri. Emas juga didapat dari pencak silat, pada nomor Tanding Class C putra, Tanding Class C putri, dan Tanding Class E putra.
Kejuaraan nasional pada 1 Agustus 2019 menjadi ajang pembuktian bagi para atlet muda untuk terpilih menjadi bagian tim SEA Games.
Indonesia pun makin mantap di peringkat pertama daftar sementara perolehan medali ASG 2019 dengan 31 emas, 24 perak, dan 20 perunggu. Di tempat kedua dan ketiga, ada Thailand (26 emas, 26 perak, dan 24 perunggu) serta Malaysia (18 emas, 22 perak, dan 25 perunggu).
Penyelenggaraan
Sementara itu, Chairman of Technical Committee of ASEAN Schools Sports Council (ASSC), Ong Kim Soon, mengatakan, hingga Senin, penyelenggaraan ASG 2019 berjalan sangat baik. Terlepas adanya atlet beberapa negara yang tak datang tepat waktu, pelaksanaan terbilang mulus.
Soon menambahkan, ASG baik bagi anak-anak pelajar, juga terkait bagaimana berkompetisi dan bersolidaritas di Asia Tenggara. "Kompetisi ini menyediakan dimensi tambahan bagi anak-anak untuk bersama-sama memahami sejarah dan budaya masing-masing negara," katanya.
Ia menambahkan, salah satu keunggulan ASG dari kompetisi olahraga lainnya yakni tumbuhnya semangat memperkuat gagasan solidaritas ASEAN. Saat para atlet tumbuh, mereka akan menyadari bahwa mereka bisa saling menguatkan di komunitas ASEAN.