Wartawan Perancis Pertanyakan Penahanan oleh Aparat Australia
›
Wartawan Perancis Pertanyakan ...
Iklan
Wartawan Perancis Pertanyakan Penahanan oleh Aparat Australia
Oleh
Harry Bhaskara, dari Brisbane, Australia
·2 menit baca
BRISBANE, KOMPAS -- Seorang wartawan Perancis beserta krunya ditahan polisi karena mengambil film ketika sejumlah orang melancarkan protes terhadap perusahaan tambang batu bara Adani di Abbot Point di Negara Bagian Queensland, Australia. Hugo Clement bersama enam krunya kemudian dibebaskan dengan syarat menghadap meja hijau di Pengadilan Bowen Magistrates, awal September mendatang.
“Kami hanya mengambil film orang-orang itu, dan saya tidak tahu mengapa polisi menahan kami,” ujar Clement dari stasiun televisi France2, seperti dikutip Australian Broadcasting Corporation (ABC) Senin (22/7/2019).
Sebagai bagian dari aksi protes itu, dua orang wanita memasukkan tangannya ke sebuah tabung silinder berisi semen, sambil duduk di atas rel kereta api yang menuju ke Pelabuhan Abbot Point. Polisi terpaksa menggergaji semen selama beberapa jam untuk membebaskan tangan kedua wanita tersebut.
“Saya masih belum tahu kenapa. Kami bukan pemrotes, bukan aktivis, hanya wartawan. Sulit menjawab mengapa polisi menahan kami karena kami tidak membahayakan orang lain, tidak memblok rel kreta, hanya mengambil film, melaporkan apa yang terjadi di sini,” tutur Clement pada ABC merujuk protes pada perusahaan milik keluarga Adani, pengusaha sukses India.
“Adani berita penting di sini jadi tidak melanggar hukum membicarakannya. Atau barangkali melanggar. Aneh sekali. Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan? Karena kalau wartawan ditahan dan disuruh menjauh dari lokasi Adani, ada apa di lokasi itu?” ujarnya seperti dikutip ABC.
Frontline Action on Coal, sebuah organisasi aktivis lingkungan hidup, mengatakan Clement bersama juru kameranya ditahan karena berada di koridor kereta api. Polisi melarang Clement berada dalam radius 20 kilometer dari perusahaan yang memproduksi batubara termal (carmichael) ini atau kurang dari 100 meter dari setiap lokasi Adani.
Perusahaan itu akan dibangun di North Galilee Basin, sebelah barat kota Rockhampton, sekitar 300 kilometer dari pantai Queensland, dan telah berkali-kali mengundang protes pemerhati lingkungan. Dari sini, batu bara akan diangkut dengan kereta ke Pelabuhan Abbot Point sejauh 200 kilometer. Ada 125 tambang batubara di Australia, dan Adani akan menjadi perusahaan tambang batu bara terbesar.
Clement mengatakan, mestinya Adani perusahaan yang sangat berkuasa sehingga sampai polisipun sampai melarang wartawan.
"Ini contoh yang baik saya kira, bagaimana berkuasanya perusahaan besar. Pertambangan, tambang batu bara, pemanasan global adalah topik yang tidak bisa sembunyikan sekarang. Kita harus membicarakannya,” imbuh wartawan terkenal Eropa karena karya-karyanya tentang perubahan iklim dan lingkungan.