Gedung Ditresnarkoba selalu penuh sesak setiap kali digelar konferensi pers terkait penangkapan artis yang terjerat kasus narkoba. Namun, konferensi pers kasus Nunung lebih heboh daripada konferensi pers penangkapan artis sebelumnya.
Oleh
Wisnu Aji Dewabrata
·3 menit baca
”Prang!” Dinding kaca gedung Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Senin (22/7/2019), pecah setelah tergencet puluhan jurnalis dan pekerja infotainment yang berebut mengambil gambar komedian Nunung. Siang itu Nunung dan suaminya, July Jan Sambiran, serta Hadi Moheriyanto sebagai kurir narkoba dihadirkan dalam konferensi pers.
Gedung Ditresnarkoba selalu penuh sesak setiap kali digelar konferensi pers terkait penangkapan artis yang terjerat kasus narkoba. Namun, konferensi pers kasus Nunung lebih heboh daripada konferensi pers penangkapan artis sebelumnya. Ini karena Nunung adalah komedian yang populer meskipun barang buktinya hanya sejumput sabu seberat 0,36 gram.
Kurang dari sepekan setelah Nunung tertangkap, polisi menangkap pemain film Jefri Nichol dengan barang bukti 6,01 gram ganja atau kira-kira satu sendok teh lebih sedikit.
Jefri mengaku menggunakan ganja karena mengalami gangguan tidur akibat tekanan pekerjaan. Dengan mengonsumsi ganja sejak pertengahan Juli, ia merasa lebih rileks. ”Mau apa pun alasannya, pasti enggak membenarkan perbuatan saya,” ujar Jefri dalam rilis di Polres Jakarta Selatan kemarin.
Seperti berita kasus Nunung, berita Jefri bakal mengisi media daring, elektronik, dan cetak hingga berhari-hari.
Koordinator Persaudaraan Korban Napza Makassar Farid Satria, Rabu (24/7/2019), mengatakan, pemberitaan gencar artis yang terjerat narkoba dapat merugikan artis ataupun keluarganya. Artis seolah-olah dihakimi oleh masyarakat, padahal proses persidangan belum digelar.
”Secara psikis pasti Nunung merasa dirugikan. Orang tahunya kamu memakai barang haram, kamu termasuk orang tidak bermoral. Kan, kasihan Nunung dan keluarganya,” ujar Farid saat dihubungi dari Jakarta.
Menurut Farid, penyebab Nunung mengonsumsi narkoba harus diketahui meskipun polisi menyatakan Nunung memakai sabu untuk menjaga stamina tubuh. Bisa saja Nunung memakai narkoba karena tuntutan pekerjaan atau awalnya coba-coba lalu kecanduan.
Farid sepakat dengan rehabilitasi terhadap artis-artis yang mengonsumsi narkoba. Kecanduan narkoba, menurut Badan Kesehatan Dunia, adalah suatu penyakit kambuhan. Contohnya artis Roy Marten atau komedian Polo yang dua kali tertangkap karena memakai narkoba.
”Penangkapan artis seperti pisau bermata dua. Masyarakat menilai ternyata artis karena memakai narkoba jadi terkenal, jadi kreatif, jadi pintar akting. Atau sebaliknya, masyarakat menilai narkoba ada di mana-mana sehingga harus menjaga keluarganya,” ucapnya.
Tidak berpengaruh
Dosen dan peneliti Kebijakan Narkotika Fakultas Hukum Atma Jaya Jakarta, Asmin Fransiska, berpendapat, penangkapan artis tidak berpengaruh signifikan terhadap turunnya jumlah penyalahgunaan narkoba.
”Jangankan (penangkapan) artis, pengedar narkoba yang dieksekusi pun tidak membuat turun. Angka penangkapan dan jumlah narkoba yang ditangkap masih besar,” ucapnya.
Menurut Asmin, peredaran narkoba di kalangan artis pun tidak terpengaruh dengan penangkapan tersebut. Apalagi jika si artis sudah kecanduan narkoba. Hanya para pengguna baru yang mungkin merasa ketakutan dan ”tiarap” sejenak.
Asmin menuturkan, harus melihat latar belakang mengapa artis menggunakan narkoba. Artis dituntut tampil gembira, padahal dia punya banyak persoalan atau tingginya tuntutan kontrak terhadap artis. Maka, artis memakai sabu agar selalu merasa gembira dan punya energi berlebih.
”Masih jarang artis yang pergi ke psikolog. Lebih baik pendekatan psikologis daripada ditangkap lalu setelah keluar memakai (narkoba) lagi. Ketergantungan terhadap narkoba adalah ketergantungan terhadap zat, jadi harus dilihat dari kacamata medis, bukan kacamata penegakan hukum,” lanjutnya.
Kepala Subdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Jean Calvijn Simanjuntak mengungkapkan, polisi tidak menarget kalangan artis. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya fokus pada pengungkapan bandar narkoba dan penyalahgunaan narkoba. Polisi tidak tahu bahwa rumah yang dicurigai di Tebet, Jakarta Selatan, adalah rumah Nunung.
”Kami tidak menyasar, menarget profesi tertentu, atau oknum tertentu terkait kejadian ini. Kami mendalami informasi masyarakat di Tebet sering terjadi penyalahgunaan narkoba,” kata Jean.
Dalam beberapa hari ke depan, masyarakat masih disuguhi berita kasus narkoba yang menjerat artis. Belum selesai kasus Nunung, muncul kasus Jefri Nichol. Namun, apa boleh buat karena masyarakat memang menyukai berita artis yang terjerat narkoba. (DIAN DEWI PURNAMASARI)