Penjajakan Prananda dan Puan di Pertemuan Mega-Prabowo
›
Penjajakan Prananda dan Puan...
Iklan
Penjajakan Prananda dan Puan di Pertemuan Mega-Prabowo
Pertemuan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai tidak hanya fokus untuk membicarakan bangsa. Pertemuan itu juga dinilai sebagai bentuk penjajakan komunikasi politik putra-putri Megawati, Prananda Prabowo dan Puan Maharani.
Oleh
PRADIPTA PANDU/DHANANG DAVID ARITONANG
·3 menit baca
Pertemuan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai tidak hanya fokus untuk membicarakan bangsa. Namun, pertemuan tersebut juga dinilai sebagai bentuk penjajakan komunikasi politik putra-putri Mega, Prananda Prabowo dan Puan Maharani.
Pertemuan kedua tokoh ini diadakan di kediaman Mega di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019). Dalam kunjunganya, Prabowo didampingi Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo.
Saat tiba di rumah Mega, Prabowo disambut Puan dan Prananda, politisi senior PDI-P Pramono Anung, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan.
Secara umum, pertemuan antara Megawati dan Prabowo menurut pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Mada Sukmajati, memang untuk membicarakan kondisi bangsa dan negara. Pertemuan juga dipandang untuk merajut kembali hubungan antarelite politik yang merenggang saat Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019.
Saat pilpres, PDI-P dan Gerindra berseberangan sikap politik. PDI-P beserta koalisi memutuskan untuk mengusung pasangan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin, sedangkan Partai Gerindra mengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pemilihan presiden dimenangi pasangan Jokowi-Amin.
Meski demikian, Mada menilai, pertemuan tersebut juga dimanfaatkan oleh kedua pihak untuk menunjukkan agenda politiknya masing-masing. Salah satu agenda itu bagi PDI-P adalah untuk penjajakan komunikasi politik Prananda dan Puan.
”Saat ini semua partai memang sudah mulai melihat Pilpres 2024 terutama ketika partai dihadapkan pada kendala kegagalan melaksanakan fungsi perekrutan dan kaderisasi. Oleh karena itu, PDI-P sebagai partai yang mengandalkan tokoh internal juga akan mempersiapkan SDM untuk konteks politik ke depan,” tuturnya ketika dihubungi dari Jakarta, Kamis.
Mada mengatakan, Prananda dan Puan memang menjadi dua kandidat kuat untuk regenerasi kepemimpinan di tubuh PDI-P. Puan dinilai telah memiliki keterampilan politik, apalagi telah menjabat menteri di kabinet selama lima tahun. Sementara Prananda juga dikenal di kalangan internal partai dan ide-idenya cukup mewarnai PDI-P.
Namun, Mada menilai, komunikasi politik Prananda ataupun Puan dengan partai atau pihak lain belum sepenuhnya terasa dan teruji jika dibandingkan dengan kemampuan Mega. Oleh karena itu, mengikutsertakan Prananda dan Puan ke pertemuan dengan Prabowo sangat penting sebagai bentuk persiapan regenerasi pemimpin internal partai ataupun secara nasional.
”Proporsi pertemuan kemarin itu mungkin baru sebatas pengenalan secara simbolik bagi Prananda dan Puan. PDI-P masih memperkaya pilihan dan kemungkinan masih sangat terbuka bagi mereka untuk menjadi pemimpin partai tergantung dari hasil kongres nanti,” tuturnya.
Selain itu, Mada juga memprediksi, Prananda dan Puan kemungkinan akan diikutkan kembali saat ada pertemuan atau proses negosiasi strategis dengan elite partai lainnya. Mereka juga dinilai akan lebih banyak dilibatkan untuk belajar merajut dan mengelola kepentingan internal partai dengan partai lain.
Secara terpisah, Wakil Sekjen PDI-P Utut Adianto mengatakan, Puan dan Prananda memang diajak untuk ikut dalam sejumlah pertemuan penting. Namun, ia enggan untuk menyimpulkan bahwa hal tersebut sebagai salah satu bentuk regenerasi di dalam tubuh PDI-P.
”Dalam beberapa acara penting, Puan dan Prananda juga ikut serta, seperti ketika Presiden Jokowi merayakan kemenangan hasil quick count Pemilu 2019,” katanya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo tidak menyangka bahwa Prananda dan Puan akan hadir dalam pertemuan tersebut. Ia mengatakan, mungkin nantinya akan ada rencana Prabowo mengajak Puan untuk berkuda di kediaman Prabowo di Hambalang, Jawa Barat.
”Saya kaget ketika pertemuan tersebut ada Mas Prananda dan pertemuan tersebut berlangsung begitu hangat. Mbak Puan juga ingin merasakan berkuda di kediaman Prabowo,” ujarnya.
Menurut Edhy, pertemuan tersebut merupakan salah satu momentum nostalgia antara Prabowo dan Megawati. Ia tidak ingin menanggapi terlalu jauh, apakah Gerindra akan berlanjut ke dalam koalisi pemerintah atau tidak.
”Kami belum mau mengganggu keharmonisan dalam tubuh internal koalisi karena akan ada waktunya kami nanti berdebat panjang dan ada waktunya juga kami saling berangkulan,” ujar Edhy.