Digempur dari Darat dan Udara, Kebakaran di Siak Belum Dapat Dikendalikan
›
Digempur dari Darat dan Udara,...
Iklan
Digempur dari Darat dan Udara, Kebakaran di Siak Belum Dapat Dikendalikan
Upaya pemadaman kebakaran lahan di Kampung Sri Gemilang, Kecamatan Koto Gasib, Siak, Riau, yang sudah mencapai 30 hektar terus dilakukan dari darat dan udara. Sampai Jumat (26/7/2019) petang, api belum dapat dikendalikan.
Oleh
SYAHNAN RANGKUTI
·3 menit baca
PEKANBARU, KOMPAS – Upaya pemadaman kebakaran lahan di Kampung Sri Gemilang, Kecamatan Koto Gasib, Siak, Riau, sekitar 120 kilometer dari Pekanbaru, terus dilakukan dengan menggempur api dari darat dan udara. Sampai Jumat (26/7/2019) petang, api yang sudah menghanguskan lahan kelapa sawit dan semak belukar seluas lebih 30 hektar itu, belum juga dapat dikendalikan.
Pantauan Kompas di lapangan, sebagian besar areal yang terbakar merupakan tanaman kelapa sawit berusia sekitar 2,5 tahun yang kurang terawat. Hal itu ditandai dengan areal yang dipenuhi semak. Api diperkirakan berasal dari belakang areal kebun sawit yang masih berupa semak belukar.
Proses pemadaman sangat berat, karena angin kencang dan sering berubah arah. Acapkali petugas pemadam terpaksa mundur dari lahan karena angin berbalik sembari membawa gumpalan asap tebal menuju tim yang sedang memadamkan api.
Proses pemadaman sangat berat, karena angin kencang dan sering berubah arah.
Sejak Jumat pagi, tim dari Manggala Agni Daerah Operasi Siak, pasukan TNI dari tugas perbantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Siak, BPBD Riau dan masyarakat peduli api setempat masih terus menyiramkan air di lahan kebakaran. Dari udara, sebuah helikopter jenis MI 8 dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ikut membantu menyiramkan bom air secara simultan.
“Tidak gampang memadamkan kebakaran di lahan gambut, apalagi sudah meluas. Hari ini kebakaran sudah memasuki hari kedelapan. Meski belum dapat dikendalikan, kami mengupayakan agar api tidak meluas,” kata Ihsan Abdillah, Kepala Manggala Agni Daerah Operasi Siak yang ditemui di areal kebakaran Kampung Sri Gemilang, Jumat siang.
Hari ini kebakaran sudah memasuki hari kedelapan. (Ihsan Abdillah)
Ihsan menambahkan, berdasarkan peta wilayah, areal yang terbakar berada dalam konsesi perkebunan kelapa sawit PT W. Namun setelah dikonfirmasi, perusahaan tersebut mengatakan lahan kebakaran berada dalam wilayah sengketa atau dirambah oleh perusahaan lain (PT S) dan masyarakat.
Ihsan mengatakan, pihaknya mengetahui kebakaran tersebut pada hari Sabtu (19/7/2019) pekan lalu sewaktu melakukan pengecekan darat atas informasi satelit. Di lokasi terbakar ternyata sudah dilakukan upaya pemadaman ala kadarnya, dengan menggunakan pompa air kecil.
“Hari Minggu (20/7/2019), tim kami turun memadamkan dibantu oleh anggota TNI, Polisi dan Masyarakat Peduli Api. Namun api sudah membesar. Cuaca panas serta angin kencang menjadi kendala utama pemadaman,” kata Ihsan.
Pada kesempatan sama, Kepala BPBD Siak, Irwan Priatna mengatakan, pihaknya sudah berupaya optimal memadamkan api. Mereka bahkan sudah meminta Satgas Siaga Karhutla Riau untuk membantu pemadaman udara. Namun api masih belum dapat dipadamkan juga.
“Hari ini ada dua lokasi kebakaran di Siak. Pertama di sini (Sri Gemilang) dan kedua di Dayun. Tim kami lebih memfokuskan memadamkan kebakaran di Dayun, karena api sudah dekat dengan lokasi sumur minyak PT Bumi Siak Pusako (perusahaan daerah). Namun kebakaran di Sri Gemilang tetap dilakukan,” kata Irwan.
Tiga lokasi
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gofur yang dijumpai di lokasi mengatakan, pada Jumat terdapat tiga lokasi kebakaran di Riau. Dua berada di Siak dan satu lainnya di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan. Tiga lokasi itu menjadi fokus pemadaman Satgas Karhutla Riau.
“Hari ini tim BPBD Riau turun membantu pemadaman di Sri Gemilang dengan menempatkan 14 personel dan tiga mesin pompa. Kami masih memantau perkembangan. Kalau kebakaran membesar, kami akan menambah pasukan lebih banyak lagi,” kata Jim.
Secara terpisah, Kepala BPBD Riau Edwar Sanger mengatakan, pihaknya sudah melaporkan perihal kebakaran di areal PT W kepada anggota Satgas Siaga Karhutla Riau dari Kepolisian Daerah Riau. Menurut laporan sementara, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau sudah memulai proses penyelidikan asal muasal kebakaran.
“Proses pemadaman terus jalan dan penegakan hukum juga dilakukan. Untuk pemadaman, kami mengoperasikan lima helikopter. Kami baru saja mendapat tambahan sebuah helikopter jenis Bell 214. Namun kami meminta agar pusat mengirimkan bantuan heli untuk patroli udara,” kata Edwar.