Presiden terpilih Jokowi menekankan, hingga saat ini belum ada pembahasan terkait penambahan partai politik untuk memperkuat Koalisi Indonesia Kerja. Dia melihat, koalisi yang ada saat ini sudah cukup kuat untuk menopang jalannya pemerintahan Jokowi-Amin pada 2019-2024.
Oleh
Anita Yossihara/Agnes Theodora/Dhanang David Aritonang
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden terpilih Joko Widodo menegaskan, tidak ada persoalan di Koalisi Indonesia Kerja, koalisi yang terdiri atas partai-partai politik pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pemilu Presiden 2019. Jokowi juga menyebut kekuatan koalisi yang ada saat ini sudah cukup kuat.
”Koalisi rukun-rukun saja, lebih solid dari sebelumnya,” kata Jokowi saat melayani pertanyaan wartawan sebelum acara pembubaran Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin, di sebuah restoran di bilangan Menteng, Jakarta, Jumat (26/7/2019).
Acara pembubaran TKN dihadiri Ketua Dewan Pengarah TKN Jokowi-Amin yang juga Wakil Presiden Jusuf Kalla serta wakil presiden terpilih Ma’ruf Amin. Selain itu, hadir pula sepuluh sekretaris jenderal partai di Koalisi Indonesia Kerja, Ketua TKN Jokowi-Amin Erick Thohir, dan pejabat teras TKN lainnya, seperti Moeldoko, Abdul Kadir Karding, dan Pramono Anung.
”Sudah saya sampaikan, koalisi baik-baik saja, solid-solid saja. Solid banget,” ucap Jokowi, mengulang kembali jawabannya saat ditanya wartawan mengenai kondisi Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
KIK diterpa kabar keretakan pasca-pertemuan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, serta pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Rabu (24/7/2019).
Sebelumnya, Senin, 22 Juli, empat ketua umum partai di KIK, yaitu Golkar, Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Kebangkitan Bangsa, bertemu tanpa kehadiran perwakilan dari PDI-P.
Jokowi melihat, tidak ada persoalan dengan pertemuan Megawati dan Prabowo ataupun pertemuan Surya Paloh dan Anies Baswedan.
”Mereka, kan, bersahabat, berhubungan baik sejak lama, biasa saja,” katanya.
Jokowi menegaskan, pembubaran TKN Jokowi-Amin hari ini pun bukan berarti KIK ikut bubar. ”TKN yang dibubarkan karena pemilu sudah selesai, bukan KIK,” ujarnya.
Koalisi kuat
Selain itu, Jokowi menekankan, hingga saat ini belum ada pembahasan terkait penambahan partai politik untuk memperkuat KIK. Namun, menurut dia, koalisi saat ini sudah cukup kuat untuk menopang jalannya pemerintahan Jokowi-Amin pada 2019-2024.
”Belum ada pembahasan terkait pelebaran koalisi. Namun, jika ditanya apakah kekuatan yang ada sudah cukup, saya sampaikan bahwa kekuatannya sudah cukup,” lanjutnya.
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto pun menegaskan, koalisi saat ini tetap solid. Jika ada yang menilai tidak solid, menurut dia, hal itu diciptakan untuk mengesankan seolah-olah KIK tidak kompak.
”Terkait koalisi di pemerintahan Pak Jokowi, yang memutuskan bersama ketua umum, kami kompak, kompak semua,” ujar Hasto.
Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate pun menegaskan tidak ada persoalan di tubuh koalisi. Tidak ada pula pertikaian atau perbedaan pandangan di internal terkait masa depan koalisi.
”Semua usaha untuk memecah belah tokoh politik, parpol, atau komponen bangsa itu tidak patriotik. Sekarang kita sedang membangun kerukunan kekuatan sebagai bangsa untuk mengatasi berbagai masalah di dalam negeri dan untuk bersama menghadapi persaingan antarbangsa,” tuturnya.