Pertamina Gandeng Perusahaan AS Tangani Semburan Minyak
›
Pertamina Gandeng Perusahaan...
Iklan
Pertamina Gandeng Perusahaan AS Tangani Semburan Minyak
Oleh
Ferry Santoso
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Pertamina (Persero) melibatkan perusahaan asal Amerika Serikat, Boots and Coots, untuk menangani semburan minyak dan gas dari sumur dan tumpahan minyak dari anjungan lepas pantai YY pada pengeboran sumur YYA-1 di lepas pantai utara Karawang, Jawa Barat. Harapannya, semburan minyak dan gas dapat ditangani atau ditutup dalam 10 minggu sejak peristiwa itu dinyatakan darurat pada 15 Juli 2019.
Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Dharmawan Samsu di Jakarta, Kamis (25/7/2019), menyatakan, sesuai dengan investigasi sementara, diketahui saat dilakukan kegiatan reentry di sumur YYA-1 pada 12 Juli 2019, muncul gelembung gas. Sumur YYA-1 merupakan sumur eksplorasi YYA-4 yang dibor tahun 2011.
Kejadian itu berdampak terhadap anjungan lepas pantai sehingga terjadi pergeseran fondasi anjungan. Namun, kejadian itu masih diinvestigasi. Saat ini, Pertamina fokus pada penanganan terhadap dampak tumpahan minyak yang sudah mencapai pantai di daerah Karawang pada 18 Juli 2019. Jarak garis pantai dengan anjungan sekitar 2 kilometer.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan, sumur YYA-1 saat ini belum beroperasi, tetapi dalam tahap uji coba untuk produksi. Sumur direncanakan beroperasi pada September 2019. Sesuai rencana, sumur itu diperkirakan akan memproduksi minyak 3.000 barel per hari dan gas sebanyak 23 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Volume tumpahan minyak di sekitar anjungan belum dipastikan, tetapi Pertamina menyatakan keseriusannya untuk menangani tumpahan.
Fajriyah belum dapat memastikan volume tumpahan minyak di sekitar anjungan. Namun, penanganan tumpahan minyak yang dilakukan Pertamina sangat serius. Oleh karena itu, banyak kapal dan peralatan dikerahkan, termasuk masyarakat atau nelayan lokal yang dilibatkan.
Menurut Dharmawan, setidaknya ada 27 kapal yang dikerahkan untuk menangani tumpahan minyak ke laut. Selain itu, berbagai peralatan digunakan untuk melokalisasi minyak di laut dan mengangkut tumpahan minyak, termasuk di area pantai.
Untuk penanganan sumur, Pertamina dan perusahaan AS berupaya menutup semburan minyak dan gas dari sumur YYA1 dengan teknologi penyumbatan atau penutupan sumur minyak.
Dharmawan belum dapat menyebutkan kerugian Pertamina atas kejadian di sumur YYA-1 tersebut dan biaya penanganan tumpahan minyak itu. Kejadian itu memang dapat memengaruhi produksi minyak. Namun, Pertamina berupaya mencari sumber-sumber produksi yang lain.