CANBERRA, JUMAT —Pemerintah Australia, Jumat (26/7/2019), merilis sebuah laporan yang merekomendasikan pengawasan lebih ketat atas platform digital multinasional, termasuk Google dan Facebook. Hal itu, antara lain, untuk memastikan keadilan bagi bisnis media lainnya serta memberikan perlindungan atas data pribadi dan wewenang lebih besar bagi warga secara umum untuk mengontrol penggunaan data mereka oleh perusahaan-perusahaan tersebut.
Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC), komisi pengawas untuk perdagangan yang adil di negara itu, menghabiskan waktu 18 bulan menyelidiki dampak mesin pencari digital, platform media sosial, dan agregator konten digital terhadap persaingan di pasar media dan layanan iklan media massa. Diperoleh data bahwa untuk setiap 100 dollar AS yang dihabiskan oleh pengiklan daring di Australia—tidak termasuk iklan baris—sebanyak 47 dollar AS akan masuk ke Google, 24 dollar AS ke Facebook, dan baru sisanya, 29 dollar AS, kepada perusahaan-perusahaan media lainnya.
Pemerintah akan merespons pada akhir tahun ini, terutama setelah tiga bulan mengonsultasikan 23 rekomendasi dari laporan setebal 600 halaman itu. Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg sepakat, peraturan terkait hal itu perlu diperkuat.
”Jangan salah, perusahaan-perusahaan ini termasuk yang paling kuat dan nilainya tinggi secara global. Karena itu, mereka perlu dimintai pertanggungjawaban dan kegiatan mereka harus lebih transparan,” kata Frydenberg.
Manajemen Google dan Facebook mengatakan, mereka akan membahas rekomendasi tersebut dengan Pemerintah Australia. ”Laporan akhir itu membahas topik-topik penting sehubungan dengan perubahan media serta industri periklanan Australia dan kami telah terlibat erat dengan ACCC selama proses itu berlangsung,” kata Google.
Sementara itu, Manajer Umum Regional Facebook Will Easton mengakui pentingnya sebuah aturan distribusi berita digital dengan benar. ”Karena hal itu dapat berdampak pada 16 juta warga Australia yang menggunakan layanan kami untuk terhubung, berbagi, dan membangun komunitas, serta ratusan ribu pelaku bisnis kecil yang menggunakan alat gratis kami untuk tumbuh, berkembang, dan menciptakan lapangan kerja,” kata Easton.
Pihak ACCC, antara lain, merekomendasikan kode etik untuk memastikan bisnis memiliki akses ke platform dengan dasar yang adil, konsisten, dan transparan. Kode etik itu akan memungkinkan konsumen tahu sekaligus mengendalikan data yang dikumpulkan dan digunakan oleh platform digital. Seorang ombudsman akan ditunjuk untuk menyelesaikan aneka pengaduan. Pihak ACCC juga akan mendirikan cabang pasar digital khusus untuk menangani hal-hal terkait platform.
Langkah-langkah yang diambil Australia kali ini mengikuti keputusan Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat pada pekan ini yang memutuskan mendenda Facebook senilai 5 miliar dollar AS karena kasus tindakan pelanggaran privasi. Dalam laporan ACCC termuat penemuan fakta, lebih dari
98 persen pencarian daring
dengan perangkat seluler
di Australia menggunakan
Google.
Sementara itu, pada saat yang sama, dari 25 juta populasi Australia, Facebook memiliki 17 juta pengguna. Mereka mengakses Facebook rata-rata 30 menit sehari. Facebook tengah menghadapi kemungkinan penambahan denda hingga dilakukannya pembatasan akses mereka secara global.