Prakarsa Baru Basuki Tjahaja Purnama

Basuki Tjahaja Purnama  sedang menekuni  prakarsa baru untuk menggalang sumberdaya yang ingin membantu masyarakat tidak mampu dengan memanfaatkan sarana teknologi informasi. Dulu saat menjabat gubernur, Basuki sudah menyarankan agar warga yang ingin memberi bantuan kepada warga yang kurang mampu dapat menyalurkan bantuannya melalui Dinas Sosial atau gerakan pemberdayaan.

Basuki mengatakan hal itu, Senin (27/7/2019), ketika menerima Penghargaan Roosseno 2019. Ada yang berbeda dalam Penghargaan Roosseno tahun ini. Jika sebelumnya sosok yang meraihnya adalah ilmuwan bergelar profesor seperti Prof BJ Habibie, untuk tahun 2019 ini Penghargaan diberikan kepada Ir Basuki Tjahaja Purnama MM yang seorang mantan gubernur.

Prof Dr Toeti Heraty N Roosseno selaku pimpinan Biro Oktroi Roosseno yang memberikan Penghargaan menyatakan, Basuki mendapat Penghargaan yang ke-9 ini karena memenuhi kriteria etos kerja dan integritas saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Hal ini dikuatkan oleh Dewan Testimoni beranggotakan tujuh orang antara lain Prof Emil Salim, Prof Saparinah Sadli, dan Prof Franz Magnis-Suseno, didampingi narasumber Ir Djarot Sjaiful Hidayat.

Dalam sambutannya, Basuki yang merasa karier politiknya sudah usai mengatakan, meski sebagian kalangan menilai dirinya menerapkan standar tinggi dalam menjalankan birokrasi, sebenarnya apa yang terapkan adalah hal-hal standar, seperti yang disebut dalam Sumpah Jabatan.

Sikapnya untuk bekerja tanpa korupsi dan jujur dalam pekerjaan ia yakini merupakan wujud nyata dari revolusi mental.