Puluhan kendaraan lebar dengan hiasan ikan dan terumbu karang warna warni berbahan gabus bersiap memeriahkan parade Manado Fiesta 2019.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·5 menit baca
Jalan Boulevard Pierre Tendean, Manado, Sulawesi Utara, padat sejak siang menjelang sore, Sabtu (27/7/2019). Dari empat lajur yang semuanya mengarah ke utara itu, hanya tiga lajur yang tersisa untuk ribuan kendaraan yang merayap lambat. Puluhan kendaraan lebar dengan hiasan ikan dan terumbu karang warna warni berbahan gabus bersiap memeriahkan parade Manado Fiesta 2019.
Kendaraan hias adalah menu pembuka yang selalu ada dalam festival tahunan terbesar yang jadi unggulan Manado itu. Pada perhelatan yang ketiga tahun ini, panitia Manado Fiesta menyediakan 20 kendaraan hias, yang sering disebut dengan float.
Float bertema keanekaragaman hayati laut itu seakan menghadirkan segala macam biota di bawah permukaan Taman Laut Bunaken ke salah satu kawasan paling sibuk di Manado. Gabus-gabus berbentuk ikan badut, dory, kuda laut, dan bintang laut di sekitar aneka terumbu karang imitasi itu tertempel pada papan gabus yang menutupi bodi mobil.
Lobster, dugong, hiu paus, serta gurita raksasa yang sekilas tampak nyata, menjelma menjadi magnet yang menyedot perhatian masyarakat sekitar. Bahkan, ada float berbentuk penyu yang tungkai depannya bisa bergerak maju dan mundur secara beriringan.
Puluhan float itu juga mengangkut paling sedikit dua model dengan kostum bewarna cerah. Saat melewati warga yang menonton parade kendaraan hias, mereka menebar senyum sambil melambaikan tangan. Ketika hari makin gelap, float tetap terang berkat lampu hias kabel yang menjalar dari depan ke belakang dan bawah ke atas. Float tampak seperti akuarium yang terang ketika hari mulai gelap.
“Tahun ini, tema float kami adalah fish and coral. Beberapa dinas di Kota Manado berpartisipasi. Dinas Pariwisata membagikan desain-desain float ke beberapa dinas, lalu dinas yang kebagian akan mengadakannya dengan dana APBD yang diterima,” kata Lenda Pelealu, Kepala Dinas Pariwisata Manado.
Beberapa dinas yang menyumbang float, antara lain Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), dan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Manado. Beberapa lainnya berasal dari perusahaan, seperti pengelola kawasan Megamas, Manado Town Square, hingga Pemerintah Kota Tomohon.
Kendaraan-kendaraan hias itu juga dipamerkan di depan Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Wali Kota Manado Vicky Lumentut, Wakil Wali Kota Manado Mor Dominus Bastiaan, serta ratusan tamu kehormatan yang duduk di tribun khusus di tepi pantai kawasan bisnis Megamas, termasuk duta besar dari 13 negara sahabat.
Puluhan juta
Seiring dar der doorr ledakan kembang api penanda puncak acara pembukaan Manado Fiesta, mobil-mobil hias itu berhenti menunaikan tugas utamanya, lalu diparkir di belakang area Pohon Kasih Megamas. Warga yang datang memanfaatkan lampu-lampu float yang masih menyala untuk berswafoto. Beberapa petugas dinas terkait berkumpul dan berjaga di dekat float. Tidak ada lagi parade besok.
Lalu, bagaimana nasib ke-20 float, terutama yang dibuat dengan dana APBD?
Kepala Bidang Promosi DPMPTSP Manado, Sam, mengatakan, float akan tetap diparkir di situ selama perhelatan Manado Fiesta hingga 4 Agustus mendatang. Setelah itu, gabus-gabus hias itu akan dibongkar dan dikembalikan ke perusahaan sebagai pihak ketiga yang ditunjuk untuk membuatnya.
“Pembuatannya berasal dari dana APBD yang kami anggarkan sejak tahun lalu, sekitar Rp 70 juta. Tentunya akan kami bongkar, karena tahun depan pasti akan ada dana yang dialokasikan khusus untuk Manado Fiesta. Tema float-nya pasti akan berbeda, jadi bikin baru lagi,” kata Sam.
Float milik DPMPTSP ini khas dengan hiu paus hitam putih di atasnya, berdampingan dengan gurita dan berbagai fauna laut lainnya. Papan berundak di bawahnya seperti kue tart biru muda.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perkim Manado Denny Raintung mengatakan, nasib float dinasnya bergantung pada arahan selanjutnya dari panitia. “Setelah itu, mungkin akan ditaruh dulu di kantor dinas. Nanti tinggal menungu arahan kepala dinas,” katanya.
Untuk float ini, Dinas Perkim menganggarkan Rp 50 juta dari APBD tahun ini. Pos anggaran ini akan diadakan lagi untuk tahun selanjutnya. Namun, Denny berharap, float ini masih dapat digunakan untuk acara lainnya. “Mungkin bisa untuk parade hari kemerdekaan atau acara lainnya,” katanya.
Sementara itu, Lenda Pelealu mengatakan, sebagian float didanai APBD sebesar Rp 5 miliar yang dianggarkan untuk Manado Fiesta. Menurut laman situs Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (sirup.lkpp.go.id), bertajuk Jasa EO (event organizer) Manado Fiesta, pagu dana Manado Fiesta sebesar Rp 5,8 miliar. “Tapi, kita dapat diskon, jadi hanya Rp 5 miliar,” katanya.
Dana ini jauh lebih kecil dari dua penyelenggaraan sebelumnya. Pada 2017, Manado Fiesta didanai APBD sebesar Rp 12 miliar, lalu Rp 9 miliar pada 2018. Wali Kota Manado Vicky Lumentut mengatakan, itu karena pihak swasta mulai turut andil dalam pembiayaan acara.
Anggaran itu dicairkan pada Februari 2019. Lenda tidak bisa merinci jumlah anggaran untuk berbagai float tersebut. Pada saat yang sama, ada lima pos paket pengadaan “Jasa EO Kendaraan Hias Tematic”, masing-masing bernilai Rp 150 juta dan dicairkan pada Maret 2019. Ada pula lima pos “Jasa EO Ornamen Hias Tematic” senilai Rp 175 juta dan dicarikan pada bulan yang sama.
Lenda menyatakan, anggaran tersebut tidak terkait dengan Manado Fiesta. Sebab, ada acara-acara lain di kota yang membutuhkan kendaraan hias, seperti festival Cap Go Meh.
Terkait dengan float Manado Fiesta, ia mengatakan, gabus-gabus hias puluhan juta tersebut akan dikumpulkan, lalu dibawa ke Politeknik Negeri Manado untuk didaur ulang menjadi bahan batako. “Kebetulan kami punya alatnya di sana. Itu untuk mencegah gabus-gabus itu berakhir di Tempat Pembuangan Akhir Sumompo maupun di perairan Bunaken. Kalau itu terjadi, sektor pariwisata Manado yang rugi,” kata Lenda.
Manado Fiesta kini telah menjadi acara unggulan Manado demi menarik 1 juta wisatawan mancanegara. Pemprov Sulut dan pemkot Manado sepakat, Manado Fiesta harus bisa masuk kalender 100 acara tahunan Kementerian Pariwisata.
Gabus-gabus hias sekali pakai pun akan kembali dijumpai pada tahun-tahun berikutnya. Mudah-mudahan sepadan dengan hasil yang hendak dicapai.