Jemaah Aceh Mulai Terima Rp 22 Miliar Wakaf Baitul Asyi
›
Jemaah Aceh Mulai Terima Rp 22...
Iklan
Jemaah Aceh Mulai Terima Rp 22 Miliar Wakaf Baitul Asyi
Wakaf Baitul Asyi diikrarkan Habib Bugak Asyi pada 1809 di hadapan Hakim Mahkamah Syariah Mekkah.
Oleh
Wartawan Kompastv Ibnu Sakdan dari Mekkah, Arab Saudi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Berkat amal saleh Habib Bugak Asyi mewakafkan harta di Mekkah, Arab Saudi, 200 tahun lalu, sampai kini jemaah haji asal Aceh menerima manfaatnya. Pada musim haji 1440 Hijriah atau tahun 2019, sebanyak 4.688 jemaah haji Aceh menerima manfaat wakaf uang tunai 1.200 riyal (Rp 4,56 juta) dan satu mushaf Al Quran per orang.
Nazir (pengelola) Wakaf Baitul Asyi (Rumah Aceh) dari Kerajaan Saudi Syaikh Abdullatif Baltho membagikan langsung manfaat wakaf tersebut kepada jemaah haji asal Aceh di Hotel 221, Syisyah, Mekkah, Senin (29/7/2019). Pengelola menyiapkan 6 juta riyal (Rp 22 miliar) untuk dibagikan kepada jemaah.
"Pembagian wakaf ini sudah berjalan 13 tahun. Kami menjalankan amanah dari ulama asal Aceh tersebut," kata Latif seperti dilaporkan Media Center Haji 2019.
Wakaf Baitul Asyi diikrarkan Habib Bugak Asyi pada 1809 di hadapan Hakim Mahkamah Syariah Mekkah. Dalam akta Wakaf Baitul Asyi disebutkan, rumah yang sekarang Hotel Ajyad bertingkat 25, berjarak 500 meter dari Masjidil Haram, diwakafkan kepada orang Aceh yang menunaikan ibadah haji serta orang Aceh yang menetap di Mekkah.
Harta Habib Bugak tersebut berupa tanah, penginapan, dan usaha lainnya yang berada di sekitar Mekkah. Syaikh Abdullatif Baltho membagikan langsung manfaat wakaf tersebut sesuai amanah pemberi wakaf dan mulai diberikan sejak Minggu (28/7/2019).
Wakaf yang usianya sudah 200 tahun dulunya wakaf kecil. Seiring waktu, wakaf tersebut berkembang menjadi wakaf produktif, yakni berupa tanah, penginapan, dan unit usaha lain di Mekah, bahkan ada sekitaran Masjidil Haram. Wakaf ini diberikan kepada jemaah haji asal Aceh.
"Syeikh Baltou tidak akan memberikan kecuali kepada orangnya langsung tidak bisa diwakilkan," ujar Jamaluddin Affan, staf operasional wakaf Baitul Asyi.