Nasib Motor "Bodong" Berakhir di Tumpukan Daun Pisang
›
Nasib Motor "Bodong" Berakhir ...
Iklan
Nasib Motor "Bodong" Berakhir di Tumpukan Daun Pisang
Apa saja mungkin jika sudah kepepet. Kiranya hal itu yang terlintas di pikiran sejumlah warga Dusun Darungan, Desa Wonoayu, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Untuk menyembunyikan jejak motor-motor bodong, mereka membuangnya di kebun lalu ditutupi dengan rimbun daun pisang.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
Apa saja mungkin jika sudah kepepet. Kiranya hal itu yang terlintas di pikiran sejumlah warga Dusun Darungan, Desa Wonoayu, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Untuk menyembunyikan jejak motor-motor bodong, mereka membuangnya di kebun lalu ditutupi dengan rimbun daun pisang.
Itu menjadi temuan Tim Cobra, tim buru sergap Kepolisian Resor Lumajang, saat saat melakukan razia, Senin (29/07/2019). Saat itu, tim Cobra, sedang melakukan razia dari rumah ke rumah warga.
Informasi dari masyarakat, di wilaya Dusun Darungan diketahui banyak terdapat motor tanpa surat resmi alias bodong. Razia motor bodong dari rumah ke rumah pun sebelumnya juga sudah dilakukan di desa lain. Motor bodong biasanya merupakan barang hasil curian. Selain tak ada surat resmi, nomor mesin dan rangkanya biasanya sudah dirusak untuk menutupi jejak.
Ketika menyusuri rumah-rumah warga sejak pagi hari, awalnya tim tidak menemukan satu motor pun yang dicurigai. Bahkan, banyak ditemui rumah-rumah terkunci rapat dan tidak ada penghuninya. Diduga, razia itu telah bocor terlebih dahulu.
Namun, saat menyisir ke kebun-kebun dan lahan di sekitar permukiman warga, polisi menemukan hal janggal. Mereka mendapati timbunan daun pisang kering di mana dari sela-sela timbunan daun memantul sinar matahari. Polisi pun memeriksanya dan menemukan motor disembunyikan di baliknya. Selama proses penyisiran, tim Cobra berhasil menemukan lima motor bodong ditutupi daun pisang kering.
“Penemuan motor bodong hari ini yang disembunyikan di kebun warga, bukanlah pertama kali. Tercatat sudah beberapa kali saya bersama Tim Cobra menemukan kasus demikian. Untuk itu, setiap operasi motor bodong, tim akan saya minta mengecek hingga ke kebun-kebun warga,” kata Kepala Kepolisian Resor Lumajang Ajun Komisaris Besar Muhammad Arsal Sahban, Senin.
Lebih lanjut, pria lulusan Akademi Kepolisian tahun 1998 ini menerangkan, Tim Cobra tidak akan pernah kehabisan cara membongkar kejahatan di wilayah hukum Polres Lumajang.
"Jika mereka punya seribu cara untuk menutupi aksi, maka saya juga punya sejuta cara untuk membongkarnya," ujar Arsal.
Dia berpesan kepada warga agar tidak bangga terlibat dalam lingkaran kejahatan. Lebih baik membeli kendaraan yang jelas asal usulnya, ketimbang membeli motor murah tetapi akhirnya harus berurusan dengan polisi.
Arsal juga membenarkan razia motor bodong itu sudah bocor sebelumnya. Sebab, dari keterangan beberapa warga yang ditemui, mereka mengaku ada orang menyebarkan informasi bahwa akan ada razia motor bodong lewat pesan di aplikasi Whatsapp maupun dari mulut ke mulut.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Lumajang Ajun Komisaris I Gede Putu Atma Giri mengatakan, pihaknya memang mendapat instruksi agar menelusuri hingga kebun-kebun warga.
"Saat itu, saya juga merasa ada kejanggalan di RT 5. Banyak jejak motor ke arah kebun sengon. Saya bersama tim lalu mengikuti jejak tersebut, dan benar, akhirnya kami temukan motor yang ditutup rapat daun-daun pisang. Setelah dicek, nomor rangka, dan nomor mesinnya sudah dirusak. Motor kami amankan ke Polres,” kata dia.
Polres Lumajang mencatat, pencurian kendaraan bermotor dan begal jalanan, masih tercatat sebagai salah satu aksi kriminal dominan di wilayah tersebut.