Koleksi satwa di Kebun Binatang Surabaya bertambah setelah kelahiran seekor Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus), Senin (22/7/2019). Gajah Sumatera yang diberi nama Dumbo tersebut menjadi Gajah Sumatera keenam yang dimiliki Kebun Binatang Surabaya.
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS – Koleksi satwa di Kebun Binatang Surabaya bertambah setelah kelahiran seekor Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus), Senin (22/7/2019). Gajah Sumatera yang diberi nama Dumbo tersebut menjadi Gajah Sumatera keenam yang dimiliki Kebun Binatang Surabaya.
Dumbo lahir dari hasil perkawinan induk betina bernama Lembang (47) dan induk jantan yang bernama Doa (52). Gajah jantan itu lahir secara normal dengan berat badan 122 kilogram, tinggi 88 centimeter, dan lingkar dada 118 centimeter.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Selasa (30/7/2019) di Surabaya mengatakan, nama Dumbo merupakan usulan dari cucu pertamanya, Gwen Syareefa Bernardi (3). Nama tersebut terinspirasi dari film animasi dari Walt Disney yang menceritakan perjalanan seekor gajah bernama Dumbo. “Nama Dumbo itu ide dari Gwen, tetapi saya juga pernah baca ceritanya,” katanya.
Gajah Sumatera merupakan satwa mamalia endemik Indonesia yang termasuk dalam keluarga Elephantidae. Satwa ini memiliki habitat asli di beberapa daerah di Indonesia, yaitu di Aceh, Riau, Jambi, Bengkulu, dan Lampung. Gajah Sumatera merupakan satwa endemik Indonesia yang dilindungi oleh Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Kami juga berencana mendatangkan satwa lain, seperti zebra dan jerapah karena di sini jumlahnya hanya satu ekor
Satwa ini masuk dalam daftar Appendix I Convention on International Trade Ni Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) dengan kategori status Criticaly Endangered (Terancam Punah) pada International Union for The Conservation of Nature And Natural Resource (IUCN). Ketika dewasa, gajah ini bisa memiliki berat hingg 600 kilogram.
Kelahiran Dumbo diharapkan bisa meningkatkan daya tarik Kebun Binatang Surabaya (KBS). Pengunjung bisa menikmati dan mempelajari lebih banyak satwa yang ada di kebun binatang yang kini berusia 103 tahun tersebut.
Lembaga konservasi
Menurut Risma, KBS yang kini sudah mengantongi izin sebagai lembaga konservasi berkomitmen akan terus mengembangkan berbagai koleksi satwa. Beberapa satwa di KBS juga diminati oleh daerah dan negara lain.
Saat ini, koleksi Komodo di KBS diminati oleh Korea Selatan. Namun permintaan Komodo itu masih diproses karena harus melalui persetujuan dari Presiden. Kalimantan Selatan juga meminta Bekantan dari KBS. “Kami juga berencana mendatangkan satwa lain, seperti zebra dan jerapah karena di sini jumlahnya hanya satu ekor,” katanya.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya Chairul Anwar mengatakan, Dumbo merupakan bayi Gajah Sumatera kedua yang lahir di KBS dari indukan Lembang dan Doa. Sebelumnya pada 2010, indukan tersebut melahirkan seekor bayi Gajah Sumetera yang diberi nama Gonzales.
Saat ini, ada sekitar 2.260 ekor satwa dari 231 spesies satwa koleksi KBS. Satwa-satwa tersebut menempati area seluas 15 hektar. “Bertambahnya koleksi satwa di KBS diharapkan bisa menarik pengunjung hingga 2,5 juta orang,” ujarnya.