logo Kompas.id
Bisnis Pengembang Perumahan...
Iklan

Bisnis Pengembang Perumahan Terganggu

Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UepuiJ53aanB6rHLtlk10CnmREM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F20181112_RUMAH-MURAH_A_web_1542006579.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Pembangunan rumah bersubsidi mulai banyak dilakukan pengembang di kawasan pinggiran kota atau mendekati area industri, seperti di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (12/11/2018). Rumah dengan harga jual Rp 150 juta hingga Rp 180 juta per unit tersebut ditujukan untuk menjangkau kelas pekerja menengah ke bawah.

JAKARTA, KOMPAS — Kuota subsidi perumahan yang akan segera habis akan berdampak pada arus keuangan pengembang rumah bersubsidi. Oleh karena itu, Real Estat Indonesia berharap usulan penambahan anggaran rumah bersubsidi dikabulkan Kementerian Keuangan.

Ketua Umum Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata, Selasa (30/7/2019), di Jakarta, berharap agar usulan penambahan kuota anggaran subsidi perumahan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dikabulkan Kementerian Keuangan. Jumlah anggaran yang diusulkan sebesar Rp 8,66 triliun dapat membiayai 76.000 unit sampai 80.000 unit rumah bersubsidi.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000