Dibuka Kamis, Titik Evakuasi dan Keamanan Tangkuban Parahu Jadi Perhatian
›
Dibuka Kamis, Titik Evakuasi...
Iklan
Dibuka Kamis, Titik Evakuasi dan Keamanan Tangkuban Parahu Jadi Perhatian
Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu bisa dibuka Kamis (1/8/2019). Namun, pengelola harus memenuhi beberapa aspek yang berkaitan dengan keamanan serta keselamatan pengunjung dan warga di sekitar gunung.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu bisa dibuka pada Kamis (1/8/2019). Namun, pengelola harus memenuhi beberapa aspek yang berkaitan dengan keamanan serta keselamatan pengunjung dan warga di sekitar gunung. Kewaspadaan adalah kunci dalam menghadapi bencana.
Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi terkait penanganan Gunung Tangkuban Parahu di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Selasa (30/7/2019). Pertemuan ini dihadiri berbagai pihak yang berperan dalam pengamanan di kawasan, di antaranya pengelola taman wisata serta Pusat Vulkanologi dan Pusat Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Rapat ini diadakan sebagai respons dari erupsi Tangkuban Parahu pada Jumat (26/7/2019) lalu. Erupsi itu menghasilkan kolom abu setinggi 200 meter yang membuat pengunjung panik. Meski tidak ada korban dalam peristiwa tersebut, petugas dan pengelola menutup kawasan wisata keesokan harinya.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan, kawasan wisata bisa saja dibuka pada Kamis pagi. Namun, dalam rapat tersebut, Kamil memberikan beberapa syarat sebelum Tangkuban Parahu dibuka.
Syarat yang harus dipenuhi pengelola adalah pembersihan daerah wisata dari abu vulkanik serta perbaikan sistem evakuasi melalui poster dan papan pengumuman. Selain itu, alur komunikasi dengan perangkat desa dengan radius 5 kilometer dari kawah juga dibentuk agar koordinasi bisa berjalan cepat jika terjadi erupsi serupa.
”Kuncinya kewaspadaan. Para kepala desa, musyawarah pimpinan daerah, dan pengelola harus memiliki grup komunikasi. Kalau terjadi apa-apa, mereka mengetahui secara langsung dari grup tersebut, bukan viral dari video tanpa tahu kondisi terkini. Jika semua itu bisa dipenuhi, Kamis silakan dibuka untuk umum,” ujarnya.
Setiap pihak menyatakan pendapatnya terkait kondisi Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu dan menyamakan pendapat sebelum dibuka untuk umum. Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Hendra Gunawan menyatakan, kawasan pariwisata dalam radius 500 meter dari bibir kawah masih belum dapat dikunjungi hingga Selasa.
”Selain itu, kami merekomendasikan adanya skenario evakuasi berdasarkan pengalaman sehingga tidak terjadi kepanikan di kemudian hari,” katanya.
Putra Kaban, Direktur Utama PT Graha Rani Putera Persada, selaku pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu, mensyukuri keputusan yang memiliki kepastian terkait jadwal pembukaan taman wisata yang telah ditutup empat hari sebelumnya. Dia menyanggupi syarat yang diberikan Gubernur sebelum bisa dibuka untuk umum.
Kaban menuturkan, pembersihan area wisata sudah mencapai lebih dari 90 persen. Beberapa rambu evakuasi akan ditambah dan petunjuk-petunjuk keselamatan akan dipenuhi.
Kami akan bersihkan semuanya sebelum dibuka. Syarat-syarat tersebut akan kami bawa. Untuk jalur evakuasi telah kami pasang sebelumnya. Tanda-tanda tersebut akan kami laporkan. Yang jelas, untuk prosedur evakuasi mitigasi, kami tidak main-main.
”Kami akan bersihkan semuanya sebelum dibuka. Syarat-syarat tersebut akan kami bawa. Untuk jalur evakuasi telah kami pasang sebelumnya. Tanda-tanda tersebut akan kami laporkan. Yang jelas, untuk prosedur evakuasi, mitigasi kami tidak main-main,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Dedi Taufik mengatakan, prosedur evakuasi ini akan menjadi contoh bagi pengelola destinasi wisata lain dengan kondisi alam yang serupa.
”Harapan untuk menjadi zero complaint tourism (pariwisata tanpa keluhan) jadi tanggung jawab berbagai sektor. Jadi, semua memiliki peran sesuai dengan unsur-unsur terkait, seperti kebencanaan dan keamanan,” ujarnya.