Untuk berjualan sesuatu, tidak mutlak lagi diperlukan toko atau menggelar lapak di tempat keramaian. Berjualan melalui dunia maya semakin lama semakin menjanjikan. Selain berjualan melalui situs-situs penjualan yang sudah ada, para pedagang daring juga dapat menjual melalui media sosial.
Oleh
Joice Tauris Santi
·4 menit baca
Untuk berjualan sesuatu, tidak mutlak lagi diperlukan toko atau menggelar lapak di tempat keramaian. Berjualan melalui dunia maya semakin lama semakin menjanjikan. Selain berjualan melalui situs-situs penjualan yang sudah ada, para pedagang daring juga dapat menjual melalui media sosial atau medsos.
Bayangkan saja, menurut data dari Napoleoncat.com, ada 62 juta penduduk Indonesia yang menggunakan aplikasi Instagram per awal tahun ini. Selain itu, ada 129 juta penduduk yang menggunakan Facebook. Ditambah lagi dengan pengguna aplikasi Whatsapp.
Memasarkan barang secara daring memang berbeda dengan pemasaran secara konvensional. Perlu ada beberapa hal yang diperhatikan ketika kita memanfaatkan medsos untuk berbisnis.
Sebaiknya pisahkan akun pribadi dengan akun jualan. Teman-teman di medsos terkadang lebih senang mendengar kabar tentang Anda ketimbang apa yang dijual.
Untuk menambah pengikut akun jualan, kita dapat mempromosikan dengan cara mengajak teman-teman di medsos untuk mengikuti atau menyukai akun jualan yang kita buat.
Unggah foto produk yang menarik. Misalnya, dengan menambahkan beberapa properti, seperti teko, cangkir, gelas, atau piring cantik ketika kita mengunggah foto makanan yang kita akan tawarkan. Tentu penampilannya akan berbeda ketika kita hanya mengunggah foto makanan di dalam plastik.
Jangan lupa cantumkan cerita atau narasi menarik tentang produk tersebut. Contoh saja, sekarang ini banyak sekali pedagang kain batik tulis. Namun, dengan menambahkan keterangan bahwa kain batik tulis yang kita tawarkan juga dibuat oleh seorang nenek berusia 70-an tahun, produk kain batik tulis akan menjadi berbeda.
Narasi lain selain usia si nenek yaitu usianya yang lanjut terkadang membuat torehan lilinnya tidak sempurna yang memberi sentuhan manusiawi. Belum lagi, bagaimana mereka menghabiskan waktu sekian hari untuk membatik, dan cerita menarik lainnya.
Cerita lain, boleh jadi tentang sebuah rok batik yang dijahit oleh penjahit yang tidak memiliki tangan (tunadaksa). Jangan lupa pula untuk mengunggah foto pembatik, penjahit, perajin, atau petani yang menghasilkan produk yang kita jual agar pesan produk menjadi lebih kuat lagi.
Foto menarik tidak harus dibuat dengan kamera canggih dan mahal. Kamera telepon seluler sudah dapat digunakan untuk membuat foto indah.
Untuk promosi, kita juga bisa membuat pancingan dengan membuat keterbatasan. Misalnya, produk sepatu ini hanya tinggal dua pasang lagi. Miliki segera. Dengan demikian, ada ketergesaan dari pembeli untuk segera membeli produk tersebut.
Pancingan lain dapat juga berupa bonus beli satu dapat dua produk, dan sebagainya. Hanya saja, perlu diingat jika promo ini jangan sampai merugikan. Perhitungan bisnis harus tetap ada.
Seringkali, pengusaha daring terpancing melakukan penjualan seketika (hard selling) dengan rajin mengunggah produknya. Lama-kelamaan, pengikut medsos akan menjadi bosan jika terus-menerus diberikan barang jualan. Penawaran barang jualan dapat dilakukan secara perlahan, bahkan sama sekali tidak menyebutkan produk.
Misalnya saja, ketika kita berjualan jus. Mengunggah tulisan singkat tentang manfaat buah segar dapat dijadikan sarana promosi. Penggunaan tagar sangat membantu pencarian.
Walapun banyak unggahan tentang gaya hidup sehat dengan minum jus, dengan memasang tagar terkait produk, promosi atas produk tetap dapat dilakukan.
Di dunia maya, unggahan endorser terkadang juga mampu mendongkrak penjualan. Seorang pedagang kue di Palembang, misalnya, yang mendapatkan pujian atau dukungan dari seorang endorser atau influencer medsos.
Tidak tertutup kemungkinan setelah itu akan menerima pesanan kue dari luar kota dan tidak hanya dari Palembang. Mengunakan jasa endorser atau influencer dapat membantu meningkatkan penjualan.
Platform medsos banyak memiliki fitur yang mendukung bisnis. Ada yang berbayar, ada pula yang gratis. Ketika kita mengeluarkan biaya promosi untuk penjualan dengan membayar kepada platform medsos tersebut, analisislah hasilnya. Biasanya, medsos sudah memberikan data analisis yang dapat dijadikan bahan evaluasi dari unggahan berbayar kita.
Akan terlihat siapa saja yang memberikan tanda suka atau mengikuti kita. Berapa kisaran usianya, di mana saja tempat tinggalnya. Data seperti itu dapat dianalisis sehingga promosi di medsos kita mengenai sasaran yang tepat. Dengan demikian, setiap rupiah biaya promosi di medsos dapat dipertanggungjawabkan secara bisnis, sekaligus tepat sasaran.
Berjual beli tanpa bertatap muka rentan terjadi penipuan. Buatlah sistem pembayaran yang transparan agar dapat diketahui dengan segera apakah barang sudah dibayar atau belum.
Di sisi lain, penjual yang menepati waktu pengiriman dan membungkus produk dengan rapi dapat menjadi poin positif. Jangan lupa, minta testimoni pelanggan atas produk dan layanan sehingga kita menjadi penjual daring yang tepercaya.