logo Kompas.id
Langkah Strategis Tambak Garam
Iklan

Langkah Strategis Tambak Garam

Karut-marut persoalan garam rakyat belum menunjukkan titik terang. Musim panen garam datang silih berganti, tetapi situasinya masih sama, yaitu harga garam di tingkat petambak anjlok, penyerapan garam rakyat tidak optimal, sementara industri pengolahan bergantung pada impor garam.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/y1ktqO7Twb6AXfEiF39KXUUfAko=/1024x689/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F20190731WEN4_1564557769.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Warga membawa keranjang bambu yang dipakai untuk menampung hasil panen garam di Desa Babalan, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (31/7/2019). Musim kemarau dengan panas yang terik membuat petani dapat memproduksi garam secara maksimal. Saat ini harga garam di kawasan tersebut Rp 700 per kilogram.

Karut-marut persoalan garam rakyat belum menunjukkan titik terang. Musim panen garam datang silih berganti, tetapi situasinya masih sama, yaitu harga garam di tingkat petambak anjlok, penyerapan garam rakyat tidak optimal, sementara industri pengolahan bergantung pada impor garam.

Memasuki panen raya garam pada Agustus tahun ini, persoalan kembali terulang. Harga garam rakyat jatuh menjadi Rp 300-Rp 500 per kilogram, atau hanya 30 persen dari harga garam pada Juli 2018. Pola fluktuasi harga garam umumnya terjadi hingga musim panen berikutnya.

Editor:
dewiindriastuti, haryodamardono
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000