BOGOR, KOMPAS - Kejutan terjadi pada hari pertama Kejuaraan Nasional Atletik 2019 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Kamis (1/7/2019). Pelari putri Maluku Alvin Tehupeiory (24), mencatat waktu 11,71 detik pada kualifikasi nomor 100 meter.
Dalam dua tahun terakhir, tak ada pelari putri yang mampu menembus waktu 12 detik pada nomor 100 m. Yang lebih mengejutkan, Alvin adalah pelari spesialis 400 m gawang dan 200 m. Alvin pun menjadi harapan PB PASI untuk tampil pada nomor 100 meter SEA Games 2019 Filipina.
Alvin diminta oleh pelatihnya turun pada nomor 100 m untuk mengetes kemampuan lari jarak pendeknya. Namun, tampil di seri 3 kualifikasi, atlet kelahiran 5 April 1995 itu tampil memukau. Bahkan, catatan waktu awal menyebut 11,67 detik, sebelum direvisi menjadi 11,71 detik.
Alvin mengaku tidak menyangka bisa mencapai waktu tersebut, karena tidak pernah berlatih lari 100 m. Ia terakhir ikut nomor tersebut pada Kejuaraan Jawa Tengah Terbuka 2018. Saat itu, catatan waktunya hanya 12,17 detik.
Menurut Alvin, latihan di nomor speliasisasinya lebih mengutamakan daya tahan kecepatan, sedangkan sprint 100 meter mengutamakan daya ledak kecepatan dan akselerasi. ”Saya hanya lari saja senyaman dan sebaik mungkin. Tidak menyangka kalau catatan waktunya bagus. Kalau nanti disuruh tampil pada 100 m di SEA Games 2019, saya siap-siap saja. Saya siap ikut semua arahan pelatih,” ujarnya.
Hasil Alvin menggembirakan pelatih, tim pemantau, dan pengurus PB PASI. Salah satu pelatih sprint PB PASI Nurul Imaniar (25) mengatakan, catatan waktu Alvin menimbulkan harapan Indonesia meraih medali nomor 100 m pada SEA Games 2019.
Merujuk hasil SEA Games 2017, Alvin berpeluang meraih medali perak. Dua tahun lalu, peraih perak asal Malaysia Zaidatul Husniah Zulkifli mencatat waktu 11,74 detik. Adapun peraih emas Le Tu Chinh (Vietnam) mencatat waktu 11,56 detik.
Cukup lama
Menurut Nurul, cukup lama pelari putri nasional tidak mendekati waktu 11 detik. Terakhir kali pelari Indonesia meriah prestasi ini adalaah pelari Maluku Irene Joseph, yang membukukan waktu 11,56 detik dan merih emas 100 meter SEA Games 1999 Brunei Darussalam.
”Hasil itu sekaligus menjadi rekor nasional yang belum pecah hingga sekarang. Artinya, sudah hampir 20 tahun, tidak ada lagi pelari putri yang bisa lari mendekati 11 detik,” kata Nurul, pemegang rekornas 100 m remaja dengan 11,97 detik.
Adapun hasil terbaik di bawah 12 detik terakhir kali dibukukan Tyas Murtiningsih, 11,89 detik pada SEA Games Malaysia 2017.
Sekretaris Umum PB PASI Tigor M Tanjung menuturkan, hasil Alvin menjadi pertimbangan untuk menurunkan pelari itu di nomor 100 m SEA Games 2019. Namun, PB PASI masih harus melihat lagi konsistensi penampilan Alvin, terutama pada final kejurnas yang berlangsung Jumat (2/7) ini.
Pada final, Alvin akan bersaing dengan pelari pelatnas, seperti Tyas yang mencatat 12,11 detik dan Yuliana (12,34 detik). Bila konsisten, Alvin tak akan kesulitan merebut emas.
”Kami ingin konsistensi waktunya. Kalau bisa stabil, atau lebih baik, Alvin mungkin turun nomor 100 m. Kalau tidak, harus dipertimbangkan lagi,” kata Tigor.
Selain capaian Alvin, tidak ada hasil yang benar-benar mengejutkan dari hari pertama Kejurnas Atletik 2019. Pada hari pertama dilombakan tujuh nomor pertandingan putra maupun putri dengan masing-masing tiga kategori, yakni remaja (U-18), yunior (U-20), dan senior.